393 Warga Aceh Sudah Ibadah Umrah di Tengah Pandemi COVID-19
Arsip - Sejumlah calon jamaah umrah berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/1/2022). (ANTARA FOTO/FAUZAN)

Bagikan:

BANDA ACEH - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh menyebutkan 393 warga provinsi paling barat Indonesia itu sudah berangkat menunaikan ibadah umrah di tengah pandemi COVID-19.

"Sampai saat ini masyarakat Aceh yang sudah berangkat ibadah umrah sebanyak 393 jemaah," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenag Aceh Iqbal di Banda Aceh, dilansir Antara, Jumat, 11 Maret.

Para jemaah berangkat melalui agen travel umrah di Tanah Rencong, meliputi travel umrah PT Sarmaniya 64 orang, PT Al Qeblah 34 orang, PT Luzi Benjawas 40 orang, PT Asia Dzahab 35 orang, PT Mabaja 95 orang dan PPI Cabang Amera Mekkah 125 orang.

"Semua berangkat melalui travel, mereka sudah berangkat menjalani ibadah umrah dan sudah kembali ke Aceh," kata Iqbal.

Menurut Iqbal, Kemenag RI masih menerapkan skema kebijakan satu pintu untuk keberangkatan ibadah umrah. Oleh karenanya, seluruh jamaah dari provinsi berjulukan Bumi Serambi Mekkah itu berangkat menuju Arab Saudi melalui Ibu Kota Jakarta.

“Kami berharap semua calon jamaah umrah bisa berangkat dengan lancar setelah sempat tertunda selama dua tahun karena pandemi,” kata Iqbal.

Di samping itu, Iqbal juga menyampaikan peluang keberangkatan haji Indonesia pada 2022. Kemenag RI sedang berupaya berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi agar mendapatkan kuota haji pada tahun 2022 ini.

"Untuk keberangkatan jamaah haji sudah mulai ada tanda-tandanya, dengan pemberangkatan jamaah umrah tahun 2022, apalagi setelah adanya informasi terbaru Pemerintah Arab Saudi telah mencabut kebijakan menghapus keharusan tes PCR dan karantina," kata Iqbal.

Saat ini, kata Iqbal, masyarakat Aceh sangat antusias dalam mendaftar haji meskipun masih dalam kondisi pandemi COVID-19 sehingga menyebabkan pemerintah dua tahun meniadakan keberangkatan haji.

"Jumlah pendaftar hingga hari ini yaitu 130.588 orang, dengan kuota Aceh per tahun 4.298 orang dan masa tunggu mencapai 31 tahun," kata Iqbal.

"Untuk travel haji dan umrah kami berharap pelayanan dan penanganan protokol kesehatan dapat ditangani dengan baik, dilalui dengan pembinaan dan edukasi yang sempurna," katanya lagi.