JAKARTA - Selama pandemi COVID-19, banyak bantuan dari berbagai kalangan yang disalurkan melalui Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Berbagai kalangan itu seakan tergerak hatinya untuk bersama-sama membantu Pemkot Surabaya dalam menangani pandemi COVID-19 ini.
Yang terbaru, bantuan itu berasal dari crazy rich Surabaya yang mengatasnamakan dirinya Melvin Tenggara and Friends. Bantuan mereka adalah 1.081 pcs APD Hazmat, 500 boks surgical medical mask, 15 pasang sepatu bot, 1 boks masker tipe 1860, 300 pcs cloth anti bacterial mask, dan 5 boks protective disposable face mask.
Saat hendak menyerahkan bantuan itu, mereka membawa mobil mewahnya seperti Lamborghini, Porsche, Ferrari dan beberapa mobil mewah lainnya. Sekitar 8 mobil mewah itu perlahan memasuki rumah dinas Wali Kota Surabaya di Jalan Sedap Malam, Surabaya, Sabtu, 19 September. Tiba di rumah dinas, sekitar 12 orang itu disambut dengan hangat oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beserta jajarannya.
Dilansir dari situs resmi Pemkot Surabaya, saat pertemuan itu, Wali Kota Risma menjelaskan tentang beberapa keindahan Kota Surabaya mulai dari taman-taman, mangrove, pengelolaan sampah yang sudah menghasilkan listri 11 megawatt, hingga rencana pembangunan Alun-alun Surabaya yang saat ini baru selesai di sisi atasnya.
Bahkan, mereka juga disuguhkan jajanan pasar khas Surabaya. Termasuk pula minuman tradisional pokak. Mereka juga diberikan kenang-kenangan cinderamata berupa patung lampu hias ikon Suroboyo hingga odeng.
Seusai mempromosikan Surabaya kepada mereka, rombongan crazy rich Surabaya ini mengajak Wali Kota Risma naik mobil mewahnya. Saat itu, Wali Kota Risma naik Lamborghini milik Melvin Tenggara dan berkeliling sekitar Balai Kota Surabaya hingga akhirnya masuk ke halaman Balai Kota Surabaya. Selanjutnya, mereka pun memberikan bantuan yang telah dibawanya.
Setelah menerima bantuan, Wali Kota Risma memastikan, di Kota Surabaya, Pancasila dan gotong royong benar-benar terjadi. Buktinya, selama ini sudah banyak bantuan dari berbagai kalangan dan kini, bantuan itu dari kalangan anak muda yang peduli terhadap permasalahan Kota Pahlawan.
“Oleh karena itu, saya sebagai Wali Kota Surabaya sangat bangga, meskipun mereka mungkin banyak kehidupannya di luar Surabaya, tapi mereka tetap dan masih peduli dengan apa yang terjadi di Kota Surabaya. Itu yang menjadi kebanggaan saya, dan mereka ini masih muda,” kata Risma.
Presiden UCLG ASPAC ini juga berharap kepada warga Kota Surabaya untuk saling peduli kepada sesama. Jika itu bisa terjadi, maka kota ini akan menjadi tenang dan damai, karena saling ada kepedulian antar sesama.
“Saya juga ingin menyampaikan bahwa kita di Surabaya ini tidak sendiri, maka saya juga berharap kepada anak-anak muda yang lain untuk bisa mencontoh anak-anak muda yang memberikan bantuan ini. Di tengah kesibukan aktivitasnya, mereka masih peduli kepada Surabaya,” katanya.
Ia mengaku senang naik mobil mewah ini dan keliling Balai Kota Surabaya. Menurutnya, kalau lebih lama naik mobil mereka, bukan tidak mungkin dia akan tertidur.
“Rasanya ya enak. Kalau naik mobilku kan goyang-goyang, ini gak goyang sama sekali. Jadi saya duduk dengan tenang. Untung tidak lama, kalau lama mungkin saya bisa tertidur,” katanya sambil tertawa.
Sementara itu, Melvin Tenggara mengatakan, sumbangan kali ini berasal dari dirinya dan teman-temannya, baik teman sekolah maupun teman yang hobi mobil. Ia pun menampik jika dia dan teman-temannya itu berasal dari grup crazy rich Surabaya.
“Jadi, sumbangan ini dari teman-teman saya, dari berbagai kalangan, bukan grup tertentu. Kita ini sesama anak muda yang ingin berkontribusi kepada Surabaya,” kata Melvin usai menyerahkan bantuan.
Dengan bantuannya itu, ia berharap bisa sedikit membantu orang lain. Ia juga berharap bantuannya itu bisa menginspirasi orang lain, serta bisa berguna bagi orang yang membutuhkan.
“Sebenarnya kami juga sering memberikan bantuan tapi tidak di-publish, dan baru kali ini spesial karena bersama Bu Wali Kota,” kata dia.
Selain itu, Melvin juga mengaku gugup saat menyetiri Wali Kota Risma naik mobilnya keliling Balai Kota Surabaya. Sebab, ini pengalaman pertama yang menurutnya sangat luar biasa bisa menyetiri Wali Kota Risma.
“Tadi sangat nervous. Saya juga tidak berani banter karena bersama Bu Risma,” pungkasnya.