Doni Monardo: COVID-19 Ibarat Malaikat Pencabut Nyawa Bagi Kelompok Rentan
Doni Monardo (DOK. Diah Ayu W/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengibaratkan COVID-19 sebagai malaikat pencabut nyawa bagi kelompok rentan.

Kelompok rentan yang dimaksud Doni adalah masyarakat lanjut usia (lansia) dan yang memiliki penyakit penyerta (komorbid). Jika mereka tertular COVID-19, maka gejalanya akan semakin berat.

"COVID-19 ibarat malaikat pencabut nyawa bagi kelompok rentan, seperti halnya penderta hipertensi, kemudian diabet, jantung, kanker dan penyakit paru," kata Doni dalam konferensi pers daring, Jumat, 18 September.

Karena itu, Doni meminta semua pegawai yang memiliki komorbid untuk bekerja dari rumah dan tidak pergi ke kantor.

"Seluruh pimpinan di tingkat pusat sampai daerah perintahkan pegawainya yang memiliki komorbid tidak boleh bekerja di kantor. Jangan keluar rumah, tetapi melakukan kegiatan kantor dari rumah saja," ujar Doni.

Dia mengatakan jika semua masyarakat yang memiliki penyakit penyerta bekerja dari rumah, maka hal itu mampu menyelamatkan sekitar 85 persen warga yang sekarang ini menjadi korban terbanyak, terutama hipertensi dan diabetes.

"Nah ini yang menjadi program kita bersama untuk mengajak masyarakat agar bisa memahami bahwa COVID-19 ini adalah nyata, bukan rekayasi, bukan konspirasi," tutur Doni.

Doni menyebut pemerintah pusat memberikan perhatian khusus kepada lima provinsi untuk mengubah perilaku dengan lebih mematuhi protokol kesehatan.

Provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan. Kata Doni, kasus di provinsi tersebut terus meningkat karena banyak masyarakatnya tidak merasa dirinya bisa tertular COVID-19.

"30 persen warga DKI Jakarta, 29 persen warga Jatim, 18 persen warga Jateng, 16 persen warga Jabar, dan 14 persen warga Kalsel itu masyarakatnya masih merasa yakin tidak akan kena COVID-19," imbuhnya.