Bagikan:

JAKARTA - Biaya pembangunan sirkuit Formula E membengkak di luar prediksi Pemprov DKI. BUMD PT Jakarta Propertindo menambah anggaran Rp10 miliar kepada PT Jaya Konstruksi yang menggarap pembangunan lintasan tersebut.

Biaya ini dianggarkan dari dana perusahaan Jakpro. Kini biaya konstruksi sirkuit Formula E menjadi Rp60 miliar dari sebelumnya Rp50 miliar.

Penambahan anggaran ini dikritik oleh Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono. Membengkaknya biaya sirkuit, kata Gembong, menunjukkan bahwa kontrak tender pembangunan abal-abal.

"Kontrak itu kan sudah ada kesepakatan awal, kesepakatan awalnya bagaimana. Kok tiba-tiba dalam perjalanan begitu sudah dikerjakan ada pembengkakan biaya yang tidak masuk akal begitu," kata Gembong saat dihubungi, Senin, 7 Maret.

Padahal, menurut Gembong, jika besaran biaya sudah tercantum dalam kontrak, maka perusahaan penggarap harus siap menanggung segala risiko termasuk konsekuensi membengkaknya biaya konstruksi.

"Ketika ada tambahan biaya, ya ada konsekuensinya, ada tambahan biaya. Kalau mau seperti itu, ya kontrak baru karena tidak sesuai dengan kontrak pertama," ungkap Gembong.

Dari kejadian ini, Gembong pun semakin curiga bahwa proses tender pengerjaan lintasan balap mobil listrik ini telah direncanakan.

Hal ini mulai dari gagal tender pada pengadaan pertama, kemudian tender kembali diulang. Lalu, pemenang tender adalah Jaya Konstruksi yang merupakan anak perusahaan BUMD DKI.

"Kalau nambah Rp10 miliar lagi itu namanya kongkalikong. Kan sejak awal saya sudah curiga, curiga penetapan pemenang ditujukan Jakon (Jaya Konstruksi), itu aja sudah mencurigakan," tuturnya.

Diketahui, per tanggal 6 Maret, progres pembangunan yang sudah mulai dilakukan pengaspalan sirkuit ini mencapai 52 persen. Pengerjaan sirkuit dibagi 5 zona. Zona yang paling sulit dikerjakan adalah zona 5. Zona yang terletak di sisi paling timur kawasan Ancol ini mencakup 40 persen dari pengerjaan sirkuit.

Pembangunan sirkuit Formula E saat ini masih berlangsung. Penanggung jawab konstruksi Formula E PT Jaya Konstruksi, Ari Wibowo mengaku biaya konstruksi trek di kawasan Ancol ini bertambah Rp10 miliar.

Ari menjelaskan penyebab membengkaknya biaya pengerjaan sirkuit Formula E. Ia menjelaskan, ada pekerjaan tambahan yang tidak masuk dalam prediksi Jakpro dan Jaya Konstruksi, yakni pengerasan tanah yang lunak.

"Ada pekerjaan yang bisa dilihat, ada yang unseen (tidak terlihat). Misalnya di dalam tanah ini ada tanah lunak berapa meter, lunaknya seperti apa. Itu kan unseen," ungkap Ari pada Minggu, 6 Maret.

"Jadi, yang unseen itu akhirnya menjadi prioritas, diperkirakan. Ternyata yang unseen yang enggak terlihat itu lebih berat," tambahnya.