Bagikan:

JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk langsung mengumumkan tanggal penyelenggaraan Pemilu 2024 yang sudah ditetapkan pada 14 Februari 2024.

Pengumuman tanggal pemilu, kata Hendri, perlu langsung diumumkan oleh Jokowi agar usulan penundaan pemilu yang dilontarkan oleh sejumlah elite politik bisa diredam.

"Pak Jokowi harusnya ngomong saja bahwa pemilu akan dilaksanakan 14 Februari 2024. Itu minimal akan langsung meredakan usaha-usaha ini," kata Hendri dalam diskusi virtual, Minggu, 6 Maret.

Soal isu penundaan pemilu yang kembali bergulir saat ini, Jokowi memang sudah buka suara. Dilansir Kompas.id, Jokowi mengaku dirinya tunduk, taat, dan patuh terhadap konstitusi.

Meski demikian, Jokowi justru menyatakan bahwa usulan penundaan Pemilu 2024 serta perpanjangan masa jabatan presiden tidak bisa dilarang karena hal itu merupakan bagian dari demokrasi.

Menurut Hendri, pernyataan Jokowi saat ini malah melembek dibanding pernyataannya sebelumnya. Saat isu penundaan pemilu mulai digulirkan pada akhir 2019, Jokowi menegaskan bahwa usulan itu seakan menampar mukanya.

"Kemarin enggak ada tuh, bilang tentang 'menampar wajah saya'. Kalau soal taat konstitusi, selesai juga urusan konstitusi tuh kalau semuanya diamandemen. Ketegasan Presiden belum terlihat sampai saat ini," ucap Hendri.

Hendri melanjutkan, jika Jokowi belum juga bersikap tegas terhadap isu penundaan pemilu, ia menyarankan agar pengumuman resmi jadwal kontestasi politik ini diutarakan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Kalau Pak Presiden enggak mau bicara, ya Pak Wapres saja. Ini kan mumpung panggungnya kosong, tampil ke publik untuk mengatakan bahwa saya tidak setuju penundaan pemilu dan saya dukung KPU untuk melaksanakan pemilu di 14 Februari 2024. Itu keren tuh," ungkapnya.