JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria mengaku terdapat kenaikan harga pangan di Jakarta jelang bulan Ramadan saat ini.
Riza mengungkapkan terdapat sejumlah penyebab harga pangan bisa naik di pasaran. Hal itu mulai dari ketersediaan yang terbatas hingga faktor cuaca.
"Setiap tahun ketika memasuki bulan suci Ramadan memang selalu diikuti dengan adanya peningkatan harga sembako atau pangan. Banyak faktor, ada kebutuhan yang tinggi, pasokan kurang, faktor cuaca, dan sebagainya," kata Riza di Balai Kota DKI, Jumat, 4 Maret.
Bahkan, Riza juga menyebut kodisi perang antara Rusia dan Ukraina yang berlangsung saat ini juga bisa menyebabkan kenaikan harga pangan di Tanah Air, khusunya Ibu Kota. Namun, saat ini memang belum terasa dampaknya.
"Nanti ada lagi faktor lain yang sekarang belum dirasakan. Ada Ukrania perang dengan Rusia. Kita itu mengimpor bahan gandum yang besar sekali dari Ukraina," ucap Riza.
Karenanya, Riza mengaku saat ini Pemprov DKI tengah mengupayakan strategi pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat untuk mengendalikan harga dan stok yang ada di pasar.
"Kami, pemerintah pusat dan pemerintah darrah mengupayakan berbagai solusi terkait dengan kebutuhan dan harga-harga yang dapat terjangkau sesuai dengan daya beli masyarakat. Dan juga, operasi pasar terus akan kita lakukan," ungkap dia.
BACA JUGA:
Sebagaimana diketahui, terjadi kenaikan harga sejumlah pangan di Jakarta. Dilihat dalam laman infopangan.jakarta.go.id per hari ini, kenaikan harga terjadi pada pembelian minyak goreng, cabai merah keriting, cabai merah besar, cabai rawit merah, lalu cabai rawit hijau.
Kenaikan harga juga terjadi pada telur ayam ras, garam, kentang, daging sapi murni, daging kambing, hingga ikan lele.