JAKARTA - Para peneliti dari Universitas Cardiff menemukan kematian ikan akibat kebisingan dan polusi suara. Penelitian menyebut ikan yang kebisingan akan terserang parasit dan mati lebih awal.
Melansir CNA, Rabu, 16 September, dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal Royal Society Open Science, para peneliti menguji secara acak dampak polusi suara kepada dua kelompok ikan guppy dalam sebuah tangki air.
Satu kelompok ikan dipaparkan polusi suara selama 24 jam. Kelompok lainnya dipaparkan polusi suara selama tujuh hari. Peneliti menemukan ikan yang terpapar kebisingan 24 jam dapat terkena parasit selama periode pemantauan 17 hari.
Sedangkan, ikan yang berada dalam kelompok kebisingan tujuh hari lebih mungkin mati lebih awal pada hari ke-12 pemantauan. Walau para peneliti tetap membutuhkan eksperimen lebih lanjut untuk menunjukkan efek kebisingan pada respons imun ikan, namun lewat eksperimen itu peneliti memberi contoh pada para peternak ikan bahwa lokasi peternakan sangat berpengaruh kepada kerentanan ikan.
BACA JUGA:
Paling tidak, lokasi peternakan harus jauh dari suara deru mesin hingga industri. "Ikan air tawar khususnya, spesies tersebut akan menghadapi tingkat kepunahan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata salah seorang peneliti, Numair Masud.
"Pada akhirnya, penelitian kami menyoroti kebutuhan untuk meminimalkan polusi suara untuk mencegah peningkatan kerentanan penyakit dan tingkat kematian," tambahnya.
Menariknya, penelitian ini dapat memberi pandangan kepada banyak orang bahwa polusi suara memiliki pengaruh yang besar pada makhluk hidup. Hal itu pernah dijabarkan sebelumnya oleh ilmuwan dari Universitas Ratu Belfast pada November tahun lalu.
Mereka menemukan kebisingan dapat memengaruhi amfibi, burung, ikan, mamalia, moluska, dan reptil. Untuk itu, para ilmuwan setempat menyerukan agar polusi suara hendaknya diperlakukan sebagai “polutan utama dunia.”