Bagikan:

LEBAK - Tim gabungan Pencarian dan Pertolongan atau SAR melakukan penyisiran seorang pelajar SMP Jakarta yang terseret ombak di Pantai Ciantir kawasan Perairan Sawarna Kabupaten Lebak, Banten.

"Kami berharap pada hari kedua ini dapat ditemukan korban yang diketahui bernama Ai Pamungkas (15), " kata Humas Kantor SAR Banten Wahyu, Senin, 28 Februari.

Tim gabungan itu melibatkan Kantor SAR Banten, Lifeguard, BPBD, TNI, Polri, Pokdarwis, PMI dan Nelayan. Mereka menggunakan perahu milik Kantor SAR Banten juga perahu nelayan setempat.

Pencarian korban pelajar SMP Jakarta terbagi dua tim antara lain untuk tim pertama melakukan penyisiran di darat di sekitar Pantai Ciantir. Dan, tim kedua melakukan penyisiran di kawasan Perairan Sawarna.

Saat ini, cuaca Perairan Sawarna relatif baik dan penyisiran terus dilakukan menggunakan perahu hingga radius tiga kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP).

Sebelumnya, kecelakaan laut terjadi pada Minggu, 27 Februari, pagi. Sebanyak enam pelajar SMP dari Jakarta berenang di sekitar Pantai Ciantir kawasan Perairan Sawarna Kabupaten Lebak.

Sebelumnya, pelajar itu diperingatkan oleh relawan pengamanan pantai (lifeguard) agar tidak berenang karena cuaca di pesisir pantai buruk.

Namun, peringatan imbauan itu tidak digubris oleh mereka, dan tetap berenang hingga terjadi kecelakaan laut.

"Beruntung, tim lifeguard itu bergerak cepat setelah mendengar minta tolong dan lima selamat serta satu dalam pencarian," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Ketua Lifeguard Kabupaten Lebak Erwin mengatakan pihaknya bersama relawan terus melakukan penyisiran hingga ke Pantai Pulomanuk untuk menemukan pelajar yang terseret ombak itu.

"Kami meyakini korban sudah menjauh dari TKP karena ombak cukup tinggi, " katanya.

Ia mengatakan pelajar SMP Jakarta yang menjadi korban kecelakaan laut itu bernama Ai Pamungkas (15) warga Pasar Rebo Jakarta.

Sedangkan, lima orang yang selamat antara lain Putra Bagus Nandra (15), Nurdiansyah (14), Revan Bintang (14), Eka Ramadani (14) dan Novrijal (16) .

"Semua wisatawan itu warga Jakarta, " kata Erwin.