Bagikan:

JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyoroti capaian vaksinasi COVID-19 pada anak yang cenderung stagnan saat ini. Pada kelompok usia 6 sampai 11 tahun, angka vaksinasinya tetap berada pada angka 90 persen.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama memandang 10 persen anak 6 sampai 11 tahun ini belum divaksinasi karena tak diizinkan oleh orang tuanya.

"Di Jakarta itu capaian vaksinasi anaknya masih mentok di 90 persen. Kenapa ya, anak usia 6 sampai 11 tahun masih ada 10 persen orang tua yang belum mengajak anaknya vaksin," kata Ngabila dalam diskusi virtual, Jumat, 25 Februari.

Ngabila menduga, masih ada orang tua yang belum membawa anaknya untuk disuntik vaksin karena vaksinasi belum menjadi syarat wajib anak bisa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).

Karenanya, menurut Ngabila, Dinas Pendidikan DKI bisa menjadikan vaksinasi sebagai syarat anak menjalani PTM agar cakupan vaksinasi anak bisa mencapai target sasaran.

"Menurut saya, Jakarta sangat bisa untuk dijadikan percontohan untuk kewajiban melakukan vaksinasi untuk PTM karena akses vaksinasinya mudah. Dari segi kultural juga (mayoritas) masyarakatnya percaya dengan vaksinasi," tutur dia.

Lebih lanjut, Ngabila mengingatkan pentingnya vaksinasi pada anak. Sebab, setelah COVID-19 varian Omicron menyebar, temuan kasus pada anak yang mengikuti PTM cukup tinggi.

"Periode kasus anak tinggi di Jakarta. Jadi, ternyata kasus anak ini superspreader dan mereka potensi tidak terdiagnosis. Kenapa? Karena gejalanya bisa jadi ringan atau tanpa gejala," urainya.

Belum lagi, sebagian orang tua tak mau memeriksakan anaknya dengan tes PCR atau antigen hanya karena merasa kasihan. "Kadang-kadang, orang tua ini enggak mau swab anaknya, kasihan dicolok-colok. Jadi, kasusnya under reported banget anak-anak ini," tambah dia.