JAKARTA - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo angkat bicara setelah dituding memelintir pernyataan dari Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Tidak ada pernyataan dari cuitan Roy saat kasus ini heboh yang menyatakan Menag membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.
"Ada yg mau berusaha memfitnah seolah2 saya "Memelintir" dgn "Mengedit / Memotong2 Video" Statemen Viral ini," tegas Roy lewat cuitan di akun Twitternya, @KRMTRoySuryo2 dilansir Jumat, 25 Februari.
Dia menjelaskan, dalam video 34 detik yang diunggah pada Kamis, 24 Februari kemarin, substansi dari pernyataan Menag Yaqut sama saja. Tidak ada edit mengedit dari pernyataan Menag.
"He-3x, Catat ya: CUT in-Front & End itu BUKAN EDITING (Kecuali In-Between / Ada INSERT / DUB). Ini Video Utuh + Caption Silakan CEK, Kata demi kata, Intinya SAMA. AMBYAR," tegas Roy.
Direktur Eksekutif Komite Pemberantasan Mafia Hukum (KPMH) Muannas Alaidid sebelumnya menuding keras mantan politikus Demokrat inilah yang membandingkan suara azan dengan suara gonggongan anjing.
"Jelas yg membandingkan azan & suara anjing itu Si Roy Suryo bkn Menag Gus @YaqutCQoumas," tegas Muannas lewat cuitan di akun Twitter-nya, @muannas_Alaidid dikutip VOI, Kamis, 24 Februari.
Roy Suryo dalam beberapa cuitannya memang mengunggah potongan video Menag Yaqut dengan durasi 34 detik. Dalam video tersebut, penjelasan Menag ditampilkan tidak secara utuh.
"Yang paling sederhana lagi, kalau kita hidup dalam satu kompleks, misalnya. Kiri, kanan, depan belakang pelihara anjing semua. Misalnya, menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu nggak? Artinya apa? Suara-suara ini, apa pun suara itu, harus kita atur supaya tidak jadi gangguan. Speaker di musala-masjid silakan dipakai, tetapi tolong diatur agar tidak ada terganggu," demikian potongan keterangan Menag dalam video yang diunggah Roy Suryo di Twitter @KRMTRoySuryo2.
Di keterangan video, Roy bilang kalau video ini merupakan bukti otentik, 100 persen asli tanpa rekayasa atau editan. Dia juga menegaskan di cuitannya kalau Menag jelas-jelas mengucapkan kata 'anjing' dan 'menggonggong.'
BACA JUGA:
"Tadinya sempat saya kira ini hanya "clickbait" media (utk mendapat perhatian saja). Namun ketika media sekelas Detik, Tribun, Liputan 6-pun menuliskan hal yg sama, Apakah layak suara Muadzin -yg mengumandangkan Adzan, panggilan Sholat- dibandingkan dgn Gonggongan Anjing? AMBYAR," ucap Roy.
Menurut Muannas, durasi dalam video ini telah dipotong sehingga pesan yang hendak disampaikan Menag Yaqut menjadi kabur. Intinya, tegas Muannas, Menag hanya ingin mengatur pengeras suara.
"Dlm wawancara itu meski anda manipulasi dg potong durasinya jelas hny mencontohkan pentingnya pengaturan kebisingan pengeras suara, terbukti sm sekali tak ada sebutan azan trmsk divideo utuh," ucap Muannas.