JAKARTA - Kasus konfirmasi COVID-19 di 10 provinsi hingga Rabu, 23 Februari terus menurun dan hingga Kamis jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit masih tertangani dengan baik tanpa ada peningkatan.
"Upaya-upaya penanganan dan pencegahan COVID-19 yang dilakukan pemerintah adalah untuk menekan risiko kematian bagi penduduk akibat infeksi COVID-19," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan tertulis dikutip Antara, Kamis, 24 Februari.
Dia menjelaskan, terdapat enam provinsi yang kasusnya turun setelah sempat melewati jumlah kasus harian pada gelombang Delta yaitu DKI Jakarta, Banten, Bali, Maluku, Papua dan NTB.
Sementara itu empat provinsi masuk fase pelandaian kasus per Rabu, 23 Februari setelah sebelumnya menyamai atau bahkan melebihi kasus Delta yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Selatan serta Papua Barat.
Tren penurunan kasus harian ini juga diikuti dengan tren penurunan positivity rate dalam seminggu terakhir.
Hingga Rabu, 23 Februari, DKI Jakarta, Banten, Bali, NTB, Maluku dan Papua menunjukkan tren penurunan postivity rate. Sedangkan Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Papua Barat tercatat mengalami pelandaian positivity rate.
Selain itu, keterisian tempat tidur isolasi maupun intensif COVID-19 masih terus bertahan di posisi 38 persen sejak Minggu, 20 Februari hingga hari ini.
"Hingga Rabu (23/2), jumlah kejadian rawat inap RS untuk pasien COVID-19 per minggunya berada di 9,02/100.000 penduduk. Angka ini masih sangat memadai dibanding puncak perawatan pasien saat gelombang Delta 17 Juli 2021 lalu yang mencapai 33,69/100.000 penduduk," ujar Nadia.
Begitu juga tren rasio kematian (case fatality rate/CFR) mingguan per 22 Februari 2022 juga mengalami penurunan 6,61 persen dari minggu sebelumnya.
BACA JUGA:
CFR nasional per minggunya kini berada di posisi 2,85. Kasus kematian per 23 Februari di posisi 227 per hari, jauh lebih sedikit dibandingkan puncak kematian pada gelombang Delta 27 Juli 2021 yang mencatat hingga 2.069 kematian per harinya.
Sementara itu, hingga Kamis, vaksinasi dosis pertama sudah diberikan ke 190.451.216 (91,45 persen) penduduk dan vaksinasi dosis dua sudah diberikan ke 143.032.523 (68,68 persen) penduduk.
Sedangkan vaksinasi dosis tiga atau penguat sudah diberikan ke 9.460.949 (4,54 persen) penduduk. Data terbaru dari Kemenkes menunjukkan vaksinasi dosis lengkap mengurangi risiko kematian hingga 67 persen. Sementara itu vaksinasi booster mengurangi risiko kematian hingga 91 persen.
"Tidak hanya menjaga ketahanan fasilitas pelayanan kesehatan, kita juga terus memperluas dan mempercepat cakupan vaksinasi nasional untuk melindungi kelompok rentan," tambah dia.
Hingga 19 Februari 2022, dari 2.484 pasien yang meninggal akibat COVID-19 73 persen belum divaksinasi lengkap. 53 persen di antara pasien meninggal tersebut adalah lansia dan 46 persen memiliki komorbid.
"Dari data yang sudah dikaji hingga 19 Februari lalu, risiko kematian tertinggi masih terjadi pada pasien yang belum menerima vaksinasi lengkap, lansia, dan yang memiliki komorbid. Komorbid terbanyak yang ditemukan di pasien meninggal adalah diabetes melitus dan bahkan 21 persen pasien memiliki komorbid lebih dari satu," kata Nadia.