Pejabat AS Sebut 80 persen Pasukan Rusia di Sekitar Ukraina Dalam Posisi Siap Menyerang
Ilustrasi tank Rusia usai mengikuti latihan militer di dekat perbatasan Ukraina. (Sumber: Kementerian Pertahanan Rusia/Evgeny Polovodov/Dmitry Gutov)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menempatkan 80 persen dari pasukan yang telah dia kumpulkan, dalam posisi untuk melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina, kata seorang pejabat senior pertahanan AS, Rabu.

"Dia sudah siap semampunya," kata pejabat itu kepada wartawan, yang berbicara tanpa menyebut nama, melansir Reuters 24 Februari.

Pernyataan itu menambah kesan kemungkinan serangan militer Rusia, menantang gagasan bahwa Washington mengharapkan Presiden Putin untuk berhenti setelah mengakui kemerdekaan dua wilayah pemberontak yang didukung Moskow minggu ini.

"Mereka telah meningkatkan kesiapan mereka ke titik di mana mereka benar-benar siap untuk bergerak, sekarang, jika mereka mendapatkan permintaan," kata pejabat itu, tanpa memberikan bukti untuk mendukung pernyataan tersebut.

Sebelumnya, Amerika Serikat telah menilai lebih dari 150.000 pasukan Rusia berkumpul di sekitar Ukraina. Pejabat senior AS mengatakan pasukan Rusia telah mengambil posisi siap, dengan beberapa hanya berjarak 5 kilometer (tiga mil) dari perbatasan Ukraina.

Pasukan Rusia sebagian besar adalah pasukan darat, termasuk lebih dari 120 batalyon kelompok taktis. Tetapi, Presiden Putin juga telah mengerahkan lebih dari dua lusin kapal perang di Laut Hitam, termasuk kapal pendarat dengan Marinir di dalamnya, dan menghitung pasukan artileri dan rudal yang signifikan, kata pejabat itu.

Sampai saat ini, militer Rusia telah mengumpulkan hampir 100 persen dari pasukan yang diantisipasi Amerika Serikat akan dimobilisasi untuk serangan skala besar, kata pejabat itu.

Amerika Serikat telah terganggu oleh indikasi bahwa Rusia berencana untuk memobilisasi pasukan cadangannya.

"Kami memiliki indikasi bahwa mereka berencana untuk menggunakan cadangan dan setara dengan Garda Nasional. Dan itu mengkhawatirkan, karena itu akan berkonotasi dengan kami, tujuan jangka panjang," tukas pejabat itu.