Bagikan:

JAKARTA - Polisi masih mendalami motif di balik kasus pengeroyokan terhadap Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama. Termasuk dugaan berkaitan dengan kongres KNPI.

"Tadi ada pertanyaan apa kaitannya dengan kongres KNPI kemarin dan lain-lain. Jujur pada pertemuan ini hal itu masih perlu pendalaman lebih lanjut karena fakta awal Ketua DPP KNPI Haris Pertama dipukul atau dikeroyok oleh empat orang," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat kepada wartawan, Selasa, 22 Februari.

Hasil pemeriksaan sementara, para tersangka saling tak mengenal satu sama lain. Pelaku hanya diperintah oleh tersangka SS.

"Dasarnya kenapa ada motivasi ke belakang karena jujur diantara tersangka tidak saling kenal," kata Tubagus

Selain itu, Tubagus juga menyebut antara pelaku dan Haris juga tak saling kenal. Bahkan mereka pun tidak memiliki masalah apa pun.

"Tidak ada masalah sampai sejauh ini dari para tersangka dengan korban," kata Tubagus.

Sebelumnya, polisi menyebut lima orang terlibat dalam kasus pengeroyokan terhadap Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama. Tiga orang di antaranya telah ditangkap.

Ketiga tersangka ini ditangkap di rumah masing-masing di kawasan Tanjung Priok dan Bekasi.

Dalam kasus ini, dua tersangka yakni, MS dan JT dipersangkakan dengan Pasal 170 KUHP. Sementara untuk SS dijerat Pasal 55 KUHP tentang turut serta membantu tindak kejahatan.

Haris Pertama, menjadi korban pengeroyokan. Di mana, pelaku disebut merupakan tiga orang tak dikenal, pada Senin, 21 Februari.

Berdasarkan laporan, aksi pengeroyokan itu bermula saat Haris hendak makan di restoran Garuda, Cikini, Jakarta Pusat. Namun, tiba-tiba muncul tiga orang tak dikenal yang langsung menganiayanya. Akibat pengeroyokan itu, Haris menderita luka di bagian dahinya.