MAKASSAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan, menyatakan belasan unit rumah terdampak tanah bergerak atau longsor di Lembang/Desa Rano Tengah, Kabupaten Tana Toraja.
"Awalnya hanya tujuh unit rumah terdampak yang dihuni 11 Kepala Keluarga (KK) dengan 35 jiwa. Hari ini bertambah menjadi 11 rumah, dan yang harus direlokasi sebanyak 16 KK dari 46 jiwa," ujar Kepala BPBD Sulsel, Muhammad Firda dikutip Antara, Senin, 21 Februari.
Tanah bergerak atau longsor itu terjadi, dipicu hujan lebat yang cukup lama sejak sejak 17 Februari hingga Ahad 20 Februari 2022 dan masih berlangsung hingga hari ini. Kejadian itu menambah rumah terdampak baik yang retak maupun akan tertimpa longsoran.
Dari perkembangan data terbaru yang diterima dari BPBD Tana Toraja, kata Firda, kondisi tanah yang bergerak pada awal kejadian hanya sekitar 10 hektare, saat ini terus bergerak hingga menambah luas areal menjadi sekitar 15 hektare.
"Kerusakan rumah diperkirakan akan bertambah jika hujan terus turun dan areal kerusakan bisa meluas melebihi 15 hektare serta mengancam satu bangunan sekolah dasar, termasuk beberapa rumah penduduk lainnya di lokasi bencana," katanya.
Dampak kerusakan yang ditimbulkan sejauh ini, sebanyak tujuh unit rumah dihuni 11 KK dengan 35 jiwa rusak berat. Selanjutnya, empat unit rumah rusak sedang dengan mengalami keretakan dinding bagian bisa rusak berat bila intensitas hujan deras terus berlanjut.
Selain itu, dampak lain yakni jalan satu-satunya yang menghubungi lembang/desa setempat telah di beton selebar empat meter terputus sepanjang 500 meter dan tidak bisa diakses kendaraan. Untuk jumlah kerugian ditaksir Rp900 juta lebih.
Sejauh ini, upaya dilakukan BPBD beserta Pemerintah Kabupaten Tana Toraja dengan mengevakuasi warga ke tempat lebih aman serta mendirikan dapur umum.
BACA JUGA:
Sedang dilakukan pembongkaran rumah terdampak longsor serta persiapan pengerasan jalan pengganti jalan yang putus sepanjang 350 meter bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan pemerintah desa setempat.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, Sulawesi Selatan, mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca di wilayah Sulawesi Selatan selama empat hari mulai Ahad hingga Rabu (20-23 Februari 2022) dengan curah hujan sedang hingga lebat.