Bagikan:

JAKARTA - Pemilihan Kepala Eksekutif Hong Kong, yang dijadwalkan bakal diadakan pada Bulan Maret, akan ditunda hingga Mei karena pusat keuangan Asia itu berjuang untuk mengendalikan lonjakan infeksi COVID-19, kata Kepala Eksekutif Carrie Lam pada Hari Jumat.

Masa pencalonan akan dimundurkan hingga 3-16 April dan pemilihan ditunda hingga 8 Mei, katanya kepada wartawan, yang masih akan memberikan waktu bagi pemimpin baru untuk dilantik pada 1 Juli, setelah masa jabatannya berakhir.

Carrie Lam mengatakan, dia telah menerima 'persetujuan' Beijing untuk penundaan itu, menggunakan kekuasaan di bawah peraturan darurat.

"Saya tetap optimis kita akan mampu mengatasi krisis kesehatan masyarakat ini," katanya kepada wartawan, seraya menambahkan dia tidak menutup kemungkinan harus menunda pemilihan lagi jika krisis kesehatan memburuk, melansir Reuters 18 Februari.

Sementara itu, fasilitas karantina di Hong Kong telah mencapai kapasitas puncak dengan tempat tidur rumah sakit lebih dari 95 persen penuh, karena kasus-kasus spiral, dengan beberapa pasien terpaksa menjalani perawatan di luar gedung rumah sakit dalam cuaca dingin dan terkadang hujan.

Pembatasan pertemuan sosial dan publik, yang diberlakukan setelah pandemi pertama kali menyerang, membantu bekas jajahan Inggris itu meredam protes pro-demokrasi yang terkadang disertai kekerasan pada 2019.

Adapun Undang-Undang Keamanan Nasional yang diberlakukan oleh Beijing pada Juni 2020, yang menghancurkan perbedaan pendapat secara efektif mengakhiri kerusuhan.

Sejak Hong Kong kembali dari Inggris ke Pemerintahan China pada tahun 1997, telah ada empat kepala eksekutif, yang semuanya telah berjuang untuk menyeimbangkan aspirasi demokrasi dari beberapa penduduk dengan visi para pemimpin Komunis China.

Untuk diketahui, semua pemimpin kota telah didukung oleh Beijing dan dipilih oleh 'komite pemilihan' kecil yang terdiri dari loyalis Beijing yang diperluas, dari semula 1.200 menjadi 1.500 anggota dalam perombakan pemilihan umum yang diumumkan tahun lalu.

Pemilihan Dewan Legislatif parlemen mini, yang semula dijadwalkan pada September 2020, diundur hingga Desember 2021.

Tidak seperti pemilihan kepemimpinan Hong Kong sebelumnya, termasuk yang sebelumnya pada tahun 2017, tidak ada kandidat 'kelas berat' yang mengisyaratkan niat mereka untuk mencalonkan diri dan tidak ada favorit yang jelas.