Bagikan:

JAKARTA - Carrie Lam, pemimpin yang berhasil 'menakhodai' Hong Kong melalui pergolakan protes anti-pemerintah dan COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya, memastikan diri tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan lima tahun kedua, Senin.

Pengumuman Lam datang ketika media mengatakan Kepala Sekretaris John Lee, pejabat paling senior kedua di Hong Kong, akan mengundurkan diri untuk bergabung dalam perlombaan menggantikan Lam pada Mei, sebagai pemimpin berikutnya di kota yang diperintah China itu.

"Hanya ada satu pertimbangan dan itu adalah keluarga. Saya telah memberi tahu semua orang sebelumnya, keluarga adalah prioritas pertama saya," kata Lam pada konferensi pers reguler, melansir Reuters 4 April.

"Mereka pikir sudah waktunya aku pulang," sambung Lam.

Dia menolak mengomentari kemungkinan kandidat untuk menggantikannya, seraya mengatakan dia belum memutuskan rencana masa depannya.

unjuk rasa hong kong
Ilustrasi unjuk rasa di Hong Kong. (Wikimedia Commons/Studio Incendo)

Lahir di Hong Kong yang dikuasasi oleh Inggris pada tahun 1957, Lam mengabdi sebagai pegawai negeri dan menggambarkan dirinya sebagai seorang penganut Katolik yang taat. Ia mulai menjabat pada tahun 2017, berjanji untuk menyatukan kota yang semakin membenci pengetatan cengkraman Beijing.

Dua tahun kemudian, jutaan pendukung demokrasi turun ke jalan dalam protes anti-pemerintah yang terkadang disertai kekerasan. Kerusuhan menyebabkan Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional pada Juni 2020, memberinya lebih banyak kekuatan dari sebelumnya untuk membentuk kehidupan di Hong Kong.

Lam yang jengkel mengatakan pada puncak kerusuhan pada tahun 2019, jika dia memiliki pilihan, dia akan berhenti, menambahkan dalam sambutannya kepada sekelompok pebisnis, kepala eksekutif "harus melayani dua tuan berdasarkan konstitusi, yaitu pemerintah pusat dan rakyat Hong Kong.

"Ruang politik untuk bermanuver sangat, sangat, sangat terbatas," tambahnya, menurut rekaman audio dari komentarnya yang diperoleh Reuters.

Lam mengatakan pada Hari Senin, dia telah mengusulkan restrukturisasi pemerintah kepada otoritas daratan, yang akan mencakup departemen kebijakan baru. Tetapi, ia menyerahkan kepada pemimpin penerusnya, untuk memutuskan apakah akan melanjutkan rencana tersebut atau tidak.

hong kong covid-19
Lonjakan kasus COVID-19 sempat membuat pasien dirawat di halaman rumah sakit di Hong Kong. (Wikimedia Commons/Studio Incendo)

Diketahui, Pemimpin Hong Kong dipilih oleh komite pemilihan kecil yang terdiri dari loyalis Beijing. Sehingga, siapa pun yang menjadi pemimpin berikutnya dari bekas jajahan Inggris itu, akan melakukannya dengan persetujuan diam-diam Beijing.

Sementara itu, Lee (64), seorang pejabat keamanan selama protes pro-demokrasi 2019 yang berkepanjangan dan sering disertai kekerasan, dipromosikan pada tahun 2021 dalam sebuah langkah yang menurut beberapa analis mengisyaratkan fokus baru Beijing pada keamanan daripada ekonomi. Lee tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pesaing lain yang mungkin disebutkan di media termasuk menteri keuangan Paul Chan, serta mantan pemimpin Leung Chun-ying. Belum ada yang mengumumkan tawaran.

Hong Kong sendiri kembali dari Inggris ke pemerintahan Cina pada tahun 1997 dengan jaminan kebebasan yang luas, termasuk peradilan yang independen dan hak untuk berkumpul di depan umum, setidaknya selama 50 tahun.

carrie lam
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam. (Wikimedia Commons/Iris Tong/VOA)

Amerika Serikat memberikan sanksi kepada Lam dan Lee, di antara pejabat lainnya pada tahun 2020, menilai mereka telah merusak otonomi tingkat tinggi Hong Kong dari Beijing, membatasi kebebasan politik dengan undang-undang keamanan nasional yang menghukum pelanggaran seperti subversi dan pemisahan diri, dengan hukuman penjara seumur hidup.

Kendati demikian, pihak berwenang China dan Hong Kong menyangkal hak-hak individu sedang terkikis, mengatakan undang-undang keamanan diperlukan untuk memulihkan stabilitas yang diperlukan untuk keberhasilan ekonomi, setelah kerusuhan berkepanjangan.

Untuk diketahui, pemilihan Pemimpin Hong Kong diundur dari Maret hingga 8 Mei, untuk memberi pemerintah waktu memerangi wabah COVID yang telah menginfeksi lebih dari satu juta penduduk Hong Kong. Masa jabatan Lam sendiri berakhir pada 30 Juni.

Sejak Hong Kong kembali ke pemerintahan Tiongkok, Hong Kong telah dipimpin oleh empat kepala eksekutif, yang semuanya berjuang untuk menyeimbangkan aspirasi demokrasi dan liberal banyak penduduk, dengan visi kepemimpinan Partai Komunis China.