YOGYAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta kembali memfasilitasi bantuan makanan untuk warga yang dinyatakan terpapar COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah berdasarkan hasil rekomendasi dari kelurahan.
“Pemerintah daerah mengalokasikan bantuan makanan untuk warga isolasi mandiri. Tetapi yang menentukan sesuai verifikasi dari teman-teman satgas di kelurahan,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi dikutip Antara, Senin, 14 Februari.
Menurut Heroe, karena karakter penularan COVID-19 yang saat ini terjadi cukup cepat, maka rata-rata seluruh anggota keluarga biasanya terpapar dalam waktu yang bersamaan.
Namun demikian, lanjut dia, sebagian besar dari pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Yogyakarta, 87 persen, tidak menunjukkan gejala apa pun atau hanya mengalami gejala ringan.
“Jadi tidak semua mendapat bantuan. Tergantung rekomendasi dari satgas di kelurahan,” katanya.
Bantuan makanan yang diberikan adalah makanan siap saji dua kali dalam sehari kepada pasien yang menjalani isolasi mandiri dan warga yang menjadi kontak erat.
Bantuan makanan tersebut dipenuhi oleh kelompok kuliner yang masuk dalam program Gandeng Gendong Pemerintah Kota Yogyakarta.
Hingga Minggu, 13 Februari, di Kota Yogyakarta terdapat lebih dari 1.400 kasus aktif yang bisa dikategorikan dalam beberapa kelompok, yaitu kontak erat pasien di rumah sekitar 325 kasus, pelaku perjalanan 110 kasus, wisatawan 11 kasus, pemeriksaan pembelajaran tatap muka tiga kasus dan sebanyak 560 kasus masih terus didalami.
Heroe memperkirakan, peningkatan kasus akan masih terus terjadi dalam dua pekan mendatang dan meminta masyarakat untuk benar-benar disiplin menjalankan protokol kesehatan sebagai salah satu upaya menekan potensi penularan.
BACA JUGA:
Meskipun terjadi kenaikan kasus, namun Heroe menyebut tidak ada kelurahan di Kota Yogyakarta yang masuk zona merah meskipun saat ini tidak ada satu pun kelurahan yang berada di zona hijau.
“Status zona kelurahan di Yogyakarta didominasi kuning dan oranye. Seluruh Posko PPKM wilayah berbasis RT diminta untuk aktif membantu upaya pencegahan penularan di wilayah masing-masing,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Posko PPKM Mikro tingkat RT, tersebar di 2.535 RT, diketahui sebanyak 2.231 RT masih dalam zona hijau atau tidak ada penularan, 302 RT zona kuning, dua RT zona oranye dan tidak ada RT masuk zona merah.