Bagikan:

PRAYA - Pemerintah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat telah memberikan bantuan kebutuhan pokok bagi warga yang terdampak genangan banjir di lima desa di daerah setempat.

"Jumlah warga yang terdampak genangan banjir itu sebanyak 486 Kepala Keluarga," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, H Ridwan Makruf di Praya, dilansir Antara, Senin, 14 Februari.

Ratusan warga terdampak banjir tersebut tersebar di Kelurahan Leneng sebanyak 200 kepala keluarga (KK), Desa Puyung 147 KK, Kelurahan Panji Sari 11, Desa Sukarara 27 KK dan Kelurahan Renteng Kecamatan Praya, 101 KK.

"Rumah warga yang terdampak ini berada di sepanjang bantaran sungai," katanya.

Untuk itu, pihaknya telah memberikan bantuan berupa Mie, Beras dan Minyak kepada warga dengan harapan bisa membantu mereka untuk sementara waktu. Kondisi air juga telah surut dan warga telah membersihkan rumahnya bekas lumpur genangan banjir.

"Banjir ini akibat hujan yang cukup lebat dan sungai yang dangkal serta adanya sampah. Tapi kondisi air saat ini telah surut," katanya.

Selain rumah warga yang terdampak, beberapa fasilitas umum juga mengalami kerusakan seperti jalan amblas di Desa Lantan dan tembok pagar kantor Desa Puyung roboh akibat genangan banjir tersebut.

"Korban jiwa tidak ada," katanya.

Sebelumnya, hujan lebat dengan intensitas tinggi mengakibatkan ratusan rumah warga Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat tergenang banjir pada, Minggu, 13 Februari sore.

"Banjir ini akibat hujan lebat yang terjadi siang sampai menjelang malam," kata Ridwan Makruf.

Genangan banjir yang melanda rumah warga disepanjang bantaran sungai tersebut, akibat luapan air sungai dampak curah hujan yang tinggi.

"Air sungai meluap dan masuk ke halaman rumah warga yang ada disepanjang aliran sungai," katanya.

Atas kejadian itu, pihaknya telah menurunkan petugas untuk melakukan penanganan, supaya air yang masuk ke rumah warga cepat surut. Selain itu, BPBD juga akan memberikan bantuan makanan siap saji dan kebutuhan kedaruratan bagi warga yang terdampak.

"Kami rencanakan warga untuk mengungsi di Masjid dan Sekolah setempat," demikian Ridwan Makruf.