Bagikan:

PEKANBARU - Tiga mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, Provinsi Riau berhasil membuat sepeda listrik. Inovasi ini dihasilkan dengan 'menyulap' sepeda bekas yang tersedia.

Farid Jonatan dan dua temannya saat ditemui di Pekanbaru mengaku, sepeda listrik ini dibuat selama dua bulan. "Sepeda listrik berdaya 250 watt, dengan baterai 24 volt. Proses pembuatannya sekitar dua bulan karena kita harus menganalisa kedudukan masing-masing komponen," ujar Farid saat ditemui, dikutip dari Antara, Jumat, 11 Februari. 

Farid merupakan mahasiswa jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Unilak. Ide awal pembuatan sepeda listrik ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas karbon monoksida dari kendaraan bermotor di lingkungan kampus Unilak.

"Ide awal membuat sepeda listrik ini ingin mengurangi emisi gas karbon yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor yang banyak berseliweran di sini," jelasnya.

Dalam proses pembuatannya, Farid menggunakan sepeda bekas, dua baterai, dan pedal gas untuk mengatur kecepatan.

"Dalam penggunaannya, sepeda listrik ini mampu bertahan selama satu jam pemakaian dengan kecepatan mencapai 20 kilometer per jam. Sedangkan waktu pengisian daya memerlukan waktu empat jam," ungkapnya.

Farid mengakui, proses pengerjaan sepeda listrik ini menghabiskan biaya sekitar Rp4 juta.

"Karena ini tahap awal, jadi kami banyak mencoba sehingga biaya yang kami keluarkan dalam pembuatan sepeda listrik ini sekitar Rp4 juta,” imbuhnya.

Selain itu, sepeda listrik ciptaan mahasiswa Unilak ini juga dilengkapi dengan General Positioning System (GPS) sehingga memudahkan menentukan arah.