Jokowi <i>Geber</i> Kawasaki W175 Keliling Danau Toba, Kalau Sandiaga Uno Pilih Motor Listrik Gesits
Sandiaga Uno (Foto via Twitter)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengendarai sepeda motor saat berkeliling kawasan Danau Toba, Sumatera Utara. Kalau Jokowi naik Kawasaki W175, sedangkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang menemani naik motor listrik Gesits.

Jokowi dan Sandiaga Uno menggeber motor masing-masing dari Simpang Sibisa menuju Kawasan Pantai Bebas Parapat.

Motor Gesits yang digunakan Sandiaga Uno ini adalah hasil kolaborasi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan dunia usaha.

Sandiaga Uno menyatakan rencananya kendaraan listrik itu akan dikembangkan dan ditempatkan di destinasi wisata.

"Akan kami kembangkan sebagai bagian dari sarana-prasarana eco-tourism di destinasi-destinasi wisata sebagai kendaraan ramah lingkungan, untuk mendukung pariwisata yang keberlanjutan," kata Sandiaga di unggahan media sosialnya, Kamis 3 Februari.

Kehadiran Sandiaga Uno dan Jokowi ke destinasi itu diklaim sebagai langkah gerak cepat menyediakan infrastruktur jalan menuju destinasi seperti di Danau Toba.

"Kami gerak cepat memastikan secara langsung infrastruktur seperti jalan dan jembatan sudah baik dan layak," kata Sandiaga Uno.

"Karena kami ingin semua kebijakan yang dihadirkan oleh pemerintah dapat tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu sehingga berdampak pada kebangkitan ekonomi dan lapangan kerja masyarakat," beber Sandiaga Uno.

Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Presiden sengaja menggunakan sepeda motor karena ingin menghirup udara segar Danau Toba. Di samping itu, Jokowi juga hendak menjajal infrastruktur jalan pendukungnya.

"Saya dan menteri-menteri ingin menghirup udara segar Danau Toba karena udara di sini fresh sekali, rugi kalau enggak naik motor. Juga lihat infrastruktur jalannya mulus enggak, ya, tadi sudah 80 persen mulus, ada 20 persen masih gelombang sedikit-sedikit. Saya sudah menyampaikan kepada Menteri PU," kata Presiden dalam keterangannya di Kawasan Pantai Bebas Parapat.

Menurut informasi, rute sejauh 11 kilometer yang dilalui Presiden menyuguhkan pemandangan indah di sejumlah titik. Selain udara segar, jalannya juga bervariasi dan berkelok dan hal tersebut yang membedakannya dengan jalan di Mandalika yang juga sempat dijajal Presiden.

"Di sini udaranya dingin dan segar. Kalau di sana (Mandalika) lurus, di sini kelok-kelok, bedanya itu," ujar Presiden.

Pada kesempatan itu, Presiden juga berharap infrastruktur jalan yang telah ada dapat dihubungkan dan diintegrasikan dengan sejumlah kawasan wisata.

"Semua kalau bisa itu diintegrasikan. Akan tetapi, tidak mungkin dalam waktu dekat karena semuanya ada mana yang skala prioritas, mana yang berikutnya," jelasnya.