Bagikan:

BANTEN - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta mengecek lokasi kemunculan tiga ekor buaya di Sungai Cirarab setelah dilaporkan oleh warga sekitar.

Komandan Pos (Danpos) Pemadam Kebakaran (Damkar) Mauk, Husni di Tangerang, Jumat 11 Februari, menjelaskan bahwa sebagai bentuk pelayanan masyarakat, pihaknya melakukan respon cepat dengan mengerahkan personel dari Pos Mauk, Pakuhaji, serta satu unit perahu karet dan dibantu 4 personel terlatih spesialis reptil dari RKW BKSDA Jakarta.

"Agar warga tidak resah, kita langsung sisir lokasi awal buaya pertama kali muncul dan yang elah memakan hewan ternak warga," kata Husni, mengutip Antara, Jumat 11 Februari.

Ia menambahkan selain melakukan pencarian, pihaknya pun memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak mendekat dari bibir sungai karena dikhawatirkan buaya yang berada di sungai bisa menerkam seketika.

"Sedikit sulit untuk buaya tersebut muncul, karena warga dari pagi sudah berkumpul di dekat sungai, namun kita tetap berupaya mencari," kata Husni.

Sementara, Kepala RKW BKSDA Jakarta Barat Wawan Gunawan menyampaikan bahwa setelah mendengar beberapa keterangan saksi di lapangan, pihaknya menyimpulkan Sungai Cirarab adalah habitat buaya yang selama ini muncul dan menghebohkan warga.

"Sepertinya memang di Sungai Cirarab ini tempat buaya sedari dulu, Tapi kalau nanti berhasil ditangkap akan kita bawa dan taruh ke habitat yang jauh dari permukiman," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Pekayon, Matin menjelaskan bahwa berdasarkan laporan warga terdapat hewan ternak milik warga seperti kambing dan ayam yang beberapa waktu lalu diterkam dan dimakan oleh buaya yang muncul di Sungai Cirarab.

"Kambing satu sama beberapa ayam milik Pak Jaro sudah diterkam buaya, makanya warga merasa terancam," katanya.