Bagikan:

JAKARTA - Polri menyatakan satu dari dua terduga teroris yang diringkus di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki keinginan melakukan aksi amaliyah atau teror. Di mana, terduga teroris itu ingin menyerang kantor polisi.

"Terduga teroris SU ingin melakukan aksi amaliyah dengan melakukan penyerangan terhadap kantor polisi," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangannya, Kamis, 10 Februari.

Selain itu, SU juga disebut sempat mengikuti pelatihan militer bersama kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Pelatihan itu rutin dilakukan selama tiga tahun.

"SU rutin mengikuti latihan ala militer IDAD bersama kelompok JAD di wilayah DIY periode 2016 sampai dengan 2019," katanya.

Sementara untuk terduga teroris RAU disebut sempat mengikuti proses uji coba bom di Gunung Sepuh, Bantul pada tahun 2018. Kemudian, dia juga berbaiat kepada pimpinan kelompok teroris Abu Bakar Al Baghdadi.

"RAU pada tahun 2014 berbaiat kepada Amir Daulah Islamiyah Abu Bakar Al Baghdadi," kata Ramadhan.

Densus 88 Antiteror meringkus dua terduga teroris di Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Kedua terduga teroris itu berinisial RAU (31) dan SU (51). Mereka ditangkap di lokasi berbeda pada 9 Februari.

Untuk RAU diringkus di Jalan Bener, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Sedangkan, SU ditangkap di Jalan Nyai Cabe, Sewon, Garon, Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul.