Bagikan:

BATAM - Kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kota Batam, Kepulauan Riau, terus meningkat dan menyebar di penjuru pulau utama hingga penyangga, menyebabkan enam kecamatan zona merah COVID-19.

Laporan Satgas Penanganan COVID-19 yang disampaikan Juru Bicara Azril Apriansyah, menyebutkan enam kecamatan zona merah itu adalah Batam Kota, Sagulung, Batuaji, Sekupang, Lubuk Baja dan Bengkong dengan masing-masing 83, 29, 25, 25, 26 dan 33 kasus aktif. Keenam kecamatan itu berada di pulau utama.

Sedangkan tiga kecamatan di pulau utama lainnya, zona oranye yaitu Sei Beduk, Batuampar dan Nongsa dengan masing-masing 13, 15 dan 19 orang masih positif aktif COVID-19.

Di penyangga, satu kecamatan sudah zona kuning yaitu Bulang dengan satu kasus aktif COVID-19. Sementara dua kecamatan di pulau penyangga lainnya masih zona hijau yaitu Belakangpadang dan Galang.

Pada Rabu, 9 Februari, dilansir Antara, tercatat tambahan 72 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 yang merupakan tertinggi dalam empat bulan terakhir. Satgas juga mencatat delapan orang menyelesaikan isolasi.

Dengan begitu total ada 26.188 kasus terkonfirmasi positif COVID-19, sebanyak 25.077 orang di antaranya menyelesaikan isolasi, 842 orang meninggal dan 269 lainnya masih aktif COVID-19.

"Tingkat kesembuhan 95,758 persen, tingkat kematian 3,215 persen, dan kasus aktif 1,027 persen," demikian laporan Satgas.

Dari 269 kasus aktif COVID-19, sebanyak 197 orang di antaranya dirawat di RSKI Pulau Galang, 10 orang masih menjalani isolasi mandiri, dan lainnya dirawat di 10 rumah sakit.

Sementara itu, hasil asesmen situasi COVID-19 Batam per 7 Februari 2022 adalah level 1.

Disebutkan penilaian transmisi komunitas tingkat 1 dengan kasus konfirmasi 17,11 per 100 ribu penduduk per pekan, rawat inap di RS 2,99 per 100 ribu penduduk per pekan, dan kematian 0,00 per 100 ribu penduduk per pekan.

Lalu untuk testing dinilai memadai, dengan positivity rate 1,14 persen per pekan, pelacakan juga dinilai memadai dengan rasio kontak erat yang diperiksa 19,29 per kasus konfirmasi per pekan, dan treatment memadai dengan 5,67 persen BOR per pekan.

Begitu pula dengan vaksinasi dinilai memadai yang mencapai 114,15 persen warga sasaran mendapatkan vaksin dosis pertama.