Bagikan:

BANTUL - Tim penyidik Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum menemukan titik terang penyebab kecelakaan tunggal bus pariwisata di Bukit Bego, Kabupaten Bantul, Minggu, 6 Februari lalu. Pendalaman masih dilakukan.

"Sampai saat ini kita masih lakukan pendalaman-pendalaman, pemeriksaan saksi-saksi, sehingga sampai saat ini kita belum bisa mengerucut atau menyimpulkan penyebab utama terjadinya kecelakaan tersebut," kata Kapolres Bantul AKBP Ihsan di Bantul, Antara, Rabu, 9 Februari. 

Ihsan  mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 10 orang saksi. Saksi-saksi yang diperiksa penyidik, mulai dari pihak di lokasi perkara dan melihat kejadian kecelakaan, penumpang bus yang selamat, mekanik, maupun manajemen dari perusahaan pemilik kendaraan transportasi tersebut.

"Sudah ada sekitar 10-an lebih orang yang kita periksa, termasuk PO (Perusahaan Otobus)-nya sudah kita periksa, kemudian montirnya juga, kemudian manajemen sudah kita periksa, termasuk kernet sudah," katanya.

Kapolres mengatakan, keterangan dari semua saksi yang diperiksa polisi akan didalami dan dikumpulkan untuk diambil sebuah kesimpulan.

"Tentunya ini masih kita dalami, akan kita kumpulkan semua untuk kita rangkai peristiwa tersebut sehingga bisa mengetahui penyebab utama kecelakaan," katanya.

Kapolres juga mengatakan, bahwa bus pariwisata yang mengangkut 47 orang rombongan asal Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah untuk berwisata di Sleman dan Bantul itu sebelumnya memang jarang dioperasikan karena kebijakan pembatasan dampak pandemi COVID-19.

"Kalau keterangan dari PO memang karena pandemi saja, karena kita tahu selama pandemi COVID-19 aktivitas lalu lintas berkurang sehingga tidak ada pesanan," kata Kapolres.