Airbus Berencana Sewakan 'Pesawat Paus' Beluga XL yang Populer
Airbus Beluga XL. (Wikimedia Commons/JoachimKohler-HB)

Bagikan:

JAKARTA - Airbus berencana untuk menyewakan pesawat angkut Beluga yang berbentuk paus, yang tugas utamanya sampai sekarang adalah mengangkut bagian-bagian pesawat antara pabriknya di Eropa, untuk membantu industri lain mengangkut mesin besar yang sangat dibutuhkan melalui udara.

Airbus mengatakan, langkah untuk menyewakan kapasitas cadangan pada Beluga ST yang ada dan pengangkut Beluga XL baru, akan mengarah pada pembentukan anak perusahaan maskapai kargo komersial mulai tahun 2023.

Beberapa minggu setelah mengakhiri produksi jet penumpang terbesar di dunia, A380, Airbus merencanakan peran baru untuk apa yang bisa menjadi kapal barang komersial terbesar di Barat berdasarkan volume, Beluga.

Ini adalah contoh langka tugas "insourcing" kedirgantaraan dari industri lain, setelah bertahun-tahun bertani di luar pekerjaan, dan jika berhasil dapat membuka jalan bagi layanan lain.

"Unit 100 persen akan bekerja secara komersial, kata Airbus seperti melansir CNN 27 Januari .

"Ini akan mendapatkan pendapatan dari penjualannya, serta akan menanggung semua investasi dan biaya operasinya," kata seorang juru bicara.

airbus beluga
Airbus Beluga XL. (Wikimedia Commons/Lesbardd)

Analis mengatakan, permintaan kargo berukuran besar yang dapat diangkut tanpa membongkarnya telah meningkat, sebagian karena melemahnya rantai pasokan. Manajer logistik beralih ke pesawat besar ketika tidak ada waktu untuk menggunakan jalur laut.

Sampai saat ini, Airbus mengalami kesulitan memenuhi permintaan tersebut karena industri kedirgantaraan berjalan pada kapasitas puncak.

Tetapi, para analis mengatakan output yang lebih rendah dari jet penumpang besar dan kemerosotan di seluruh industri selama pandemi, berarti Beluga yang lebih tua memiliki lebih banyak waktu tersisa daripada yang diperkirakan sebelumnya.

"Beluga ST hanya 50 persen dari masa pakainya. Mereka telah dirancang untuk 30.000 siklus penerbangan dan saat ini memiliki rata-rata 15.000," terang Philippe Sabo, kepala Airbus Transport International. Siklus penerbangan adalah satu lepas landas dan pendarat.

Untuk diketahui, Airbus memangkas produksi rata-rata sebesar 40 persen ketika pandemi melanda, berencana untuk memulihkan dan sedikit meningkatkan produksi jet single-aisle pada musim panas 2023. Tetapi, output berbadan lebar diperkirakan akan tetap sekitar setengah tingkat yang diperkirakan ketika Beluga XL diluncurkan pada 2014.