JAKARTA - Otoritas Portugal membatasi penggunaan beberapa waduk untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan irigasi, di tengah anomali kekeringan musim dingin yang tidak biasa.
Awal bulan ini, pihak berwenang Portugal untuk sementara membatasi penggunaan air di beberapa bendungan pembangkit listrik tenaga air, untuk memprioritaskan konsumsi manusia.
Institut Meteorologi Portugis (IPMA) mengatakan, seluruh wilayah Portugal mengalami kekeringan pada tingkat tertentu, karena curah hujan yang relatif rendah sejak November.
IPMA menambahkan, situasinya sekarang telah memburuk, dengan setidaknya 45 persen dari wilayah negara itu mengalami kekeringan 'parah' atau 'ekstrim' mengutip Euronews dari AFP 2 Februari.
Lima bendungan pembangkit listrik tenaga air di Portugal tengah hampir akan ditutup total, sementara satu lagi di wilayah Algarve selatan akan menghentikan irigasi, Kementerian Lingkungan dalam pengumumannya.
Menteri João Pedro Matos Fernandes menerangkan, langkah itu diperlukan untuk memastikan pasokan air minum setidaknya untuk selama dua tahun ke depan.
"Situasi kekeringan mengkhawatirkan. Jika ramalan menjadi lebih suram, kita harus melampaui langkah-langkah ini," jelasnya.
Untuk diketahui, Portugal memiliki sekitar 60 waduk tenaga air dengan berbagai ukuran, yang bersama-sama menghasilkan 30 persen dari konsumsi listrik tahunan negara itu.
"Tetapi, Portugal memiliki reservoir lain yang cukup penuh untuk menutupi kekurangan akibat pembatasan," ungkap Matos Fernandes.
BACA JUGA:
Dengan perkiraan Bulan Februari akan menghasilkan sedikit hujan, pembatasan akan tetap berlaku hingga 1 Maret ketika akan ditinjau kembali.
Sementara, para petani Portugis telah menyuarakan keprihatinan, dengan mengatakan bahwa kekeringan dapat "sangat" mempengaruhi tanaman dan ternak mereka.