Tim IAEA Bakal Kunjungi Fukushima Pekan Depan untuk Tinjau Rencana Pelepasan Air Radioaktif ke Samudra Pasifik
Ilustrasi PLTN Fukushima. (Wikimedia Commons/IAEA Imagebank)

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah tim ahli Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) akan mengunjungi pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, Jepang minggu depan untuk meninjau rencana pelepasan air radiokatif yang diolah ke laut, sebut Pemerintah Jepang.

Selama berada di Negeri Matahari Terbit pada 14-18 Februari, para ahli akan mengevaluasi keamanan pelepasan air yang diolah, dengan kunjungan mereka ke pabrik Fukushima yang dijadwalkan pada 15 Februari, menurut Kementerian Luar Negeri dan Industri Jepang, mengutip Kyodo News 8 Februari.

Pelepasan yang direncanakan, yang dijadwalkan akan dimulai pada musim semi 2023, telah ditentang oleh China dan Korea Selatan, serta komunitas nelayan setempat.

Penilaian di tempat oleh para ahli yang dipimpin oleh Gustavo Caruso, direktur dan koordinator Departemen Keselamatan dan Keamanan Nuklir IAEA, awalnya dijadwalkan pada pertengahan Desember lalu.

Tetapi, rencana tersebut terpaksa ditunda, setelah varian Omicron yang sangat menular menyebar dengan cepat.

Tim juga akan bertukar pandangan dengan pemerintah Jepang dan Tokyo Electric Power Company Holdings Inc., operator pembangkit Fukushima, tentang kerja sama dalam menangani air yang diolah, kata kementerian industri, menambahkan IAEA akan mengadakan konferensi pers online di 18 Februari

Untuk diketahui, air radioaktif yang dipompa untuk mendinginkan bahan bakar yang meleleh di pabrik, yang lumpuh akibat gempa besar dan tsunami 2011 di timur laut Jepang, telah terkumpul di kompleks tersebut. Itu telah bercampur dengan hujan dan air tanah di lokasi, menjadi terkontaminasi.

Air diolah menggunakan sistem pemrosesan cairan canggih. Proses menghilangkan sebagian besar bahan radioaktif kecuali tritium, yang dikatakan menimbulkan sedikit risiko kesehatan. Tokyo memutuskan pada April tahun lalu untuk melepaskan air yang diolah ke Samudra Pasifik.

Untuk meningkatkan transparansi proyek pembuangan air, Kementerian industri Jepang dan IAEA telah sepakat, badan internasional tersebut akan menyusun laporan evaluasi keselamatan sementara pada tahun 2022.