AMBON - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku menyiagakan tempat karantina terpusat guna mengantisipasi lonjakan pasien terkonfirmasi COVID-19 di daerah itu.
"Mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 kita telah menyiapkan pusat karantina terpusat di Asrama Haji Waiheru," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy di Ambon, Senin 7 Februari.
Ia mengatakan di tempat karantina terpusat disiapkan 145 tempat tidur untuk menampung pasien terkonfirmasi COVID-19 dengan kriteria bergejala ringan.
"Mulai hari ini kita melayani pasien di pusat karantina asrama haji, satu kamar akan ditempati empat orang pasien dari total keseluruhan tempat tidur yang tersedia sebanyak 380 (tempat tidur)," katanya.
Pusat karantina, katanya, menerima pasien dengan kriteria gejala ringan dan pasien tidak bergejala akan tetapi dengan komorbid atau lansia.
Ia mengatakan pasien dengan gejala sedang dan berat akan dirujuk ke rumah sakit.
BACA JUGA:
Jumlah kasus yang cukup tinggi di Ambon membuat pemkot setempat harus menyiagakan tempat karantina terpusat.
Saat ini, sebagian besar pasien terkonfirmasi COVID-19 melakukan isolasi mandiri di rumah karena kategori tidak bergejala.
"Kita bersyukur capaian vaksinasi kita sudah maksimal, bayangkan kalau capaian vaksinasi masih di bawah 70 persen, mungkin sebagian besar pasien bergejala dan tidak tertampung di rumah sakit," kata dia.
Pemkot Ambon sejak awal pandemi COVID-19 pada 2020 telah memfungsikan sejumlah lokasi karantina terpusat, yakni Hotel Wijaya, Everbright, Sumber Asia, dan Balai Diklat Pertanian.
Tempat karantina terpusat ini akan membantu tiga RS darurat yang ditangani Pemprov Maluku.
Pasien di pusat karantina akan dipantau tim dokter dari RS rujukan COVID-19 Provinsi Maluku, yakni RSUD dr Haulussy, RSUP Leimena, serta tim dokter dari sejumlah puskesmas di Kota Ambon.