Bagikan:

PRAYA - Puluhan sopir transportasi lokal yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Transportasi (APTA) Nusa Tenggara Barat menggelar aksi demo di depan Bandara Lombok. Massa memprotes oknum pejabat ITDC dan MGPA yang selama ini dinilai merendahkan transportasi lokal.

"Usir oknum pejabat ITDC dan MGPA yang tidak melibatkan sopir transportasi lokal di Lombok Tengah," kata Lalu Reza dalam orasinya di Praya dikutip Antara, Senin, 7 Februari.

Meenurutnya sampai saat ini tidak ada sopir transportasi lokal yang dilibatkan dalam akomodasi transportasi tes pramusim maupun ajang MotoGP. Padahal, semua kendaraan mobil yang dibutuhkan untuk sarana penunjang ajang balap motoGP tersebut lengkap.

"Sampai saat ini belum ada kejelasan, semua kendaraan yang dibutuhkan itu lengkap yang kami miliki," katanya.

"Kami minta supaya PT Angkasa Pura membatalkan conter ITDC di area Bandara," katanya.

Amaq Devi mengatakan para sopir lokal pada intinya tetap mendukung semua pembangunan dan ajang MotoGP Mandalika tersebut, namun pihaknya berharap supaya sopir lokal dilibatkan dalam akomodasi transportasi yang dibutuhkan dalam ajang balap motor tersebut.

"Apa yang mau dibawa kami siap, libatkan kami biar tidak jadi penonton," katanya.

Apabila tuntutan para sopir itu tidak dipenuhi, mereka akan menggelar aksi yang lebih besar, sampai tuntutan mereka dipenuhi untuk dilibatkan dalam akomodasi transportasi MotoGP Mandalika.

"Kami akan terus teriak, sampai kami dilibatkan," katanya.

Abdul Mutalib warga asal Desa Kuta mengatakan, banyak tamu yang akan datang dalam tes pramusim dan ajang MotoGP tersebut, namun sampai saat ini banyak masyarakat lokal yang tidak dilibatkan.

"Banyak warga lokal yang ingin berjualan malah diusir," katanya.

Wakapolres Lombok Tengah Kompol Ketut Tamiana mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak ITDC, namun sampai saat ini belum ada perwakilan yang mau memberikan penjelasan kepada para sopir lokal tersebut.

"Kami akan upayakan untuk mempertemukan mereka besok guna mencari solusi yang terbaik," katanya.

Sementara it, Kepala Desa Ketara Lalu Buntaran mengatakan hal yang sama yakni sesuai dengan hasil koordinasi dengan aparat, para sopir ini akan dipertemukan dengan pihak ITDC di Polres Lombok Tengah.

"Kami akan dipertemukan besok," katanya.

Hingga berita ini diturunkan pihak ITDC maupun MGPA belum memberikan penjelasan terkait tuntutan para sopir transportasi lokal tersebut.