Jumlah Kasus COVID-19 di DKI Jakarta dan Dua Provinsi Kini Melebihi Puncak Varian Delta
Ilustrasi/Foto: PIXABAY

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada tiga provinsi yang mengalami peningkatan kasus positif COVID-19 gegara varian Omicron. Bahkan, angka kasus yang ditimbulkan varian ini melebihi jumlah kasus akibat varian Delta beberapa waktu lalu.

"Kami konfirmasikan sekarang ada tiga provinsi yang jumlah kasusnya melebihi jumlah kasus gelombang delta yang lalu. Pertama DKI Jakarta," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 7 Februari.

Budi memerinci akibat varian Omicron, terjadi penambahan 15.800 kasus COVID-19 di Jakarta. "Padahal puncak tertinggi DKI sebelumnya 14.600," tegasnya.

Selain DKI Jakarta, ada dua provinsi lain yang mengalami hal serupa yaitu Banten dan Bali. Di Banten, sambung Budi, penambahan kasus COVID-19 kini mencapai angka 4.800.

Padahal ketika gelombang varian Delta menerjang, provinsi itu hanya mencatatkan penambahan 3.900 kasus baru. Sementara untuk Bali, kini juga kasusnya sudah mencapai 2.000 dan angka ini lebih tinggi dibanding saat Delta yaitu 1.900 kasus.

Meski lonjakan kasus terjadi, masyarakat diminta untuk tidak panik. Alasannya, jumlah orang yang dinyatakan positif COVID-19 dan harus dirawat di rumah sakit masih sekitar 50 persen.

"Ketiga provinsi yang angka hariannya sudah melebihi dari puncak Delta tersebut, angka yang dirawat di rumah sakit masih sekitar 30-50 persen," tegasnya.

"Jadi yang saya sampaikan adalah bahwa tidak usai panik kalau melihat jumlah kasus tinggi karena yang masuk rumah sakit dan wafat itu jauh lebih rendah dan bisa terkendali," imbuh mantan Wakil Menteri BUMN itu.

Lagipula, lanjutnya, peningkatan kasus lebih tinggi daripada varian Delta yang disebabkan Omicron ini juga dialami oleh negara lain. Sehingga, Budi mengingatkan masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan supaya terhindar dari serangan virus ini.

"Penting sekali publik memahami bahwa jumlah kasus akan naik lebih tinggi. Di negara-negara lain bisa naik dua kali dari Delta," ujarnya.

"Yang penting kita bs menjalankan terus protokol kesehatan agar yang masuk rumah sakit, wafat di bawah rata-rata," pungkas Budi.