JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, jalur Pantai Utara (Pantura) menjadi daerah yang tingkat penularan COVID-19 tinggi. Kemudian, Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek) tingkat penularannya juga tinggi.
Daerah itu menjadi penyumbang kasus terbanyak. Kata Kang Emil, sapaan akrabnya, penyebabnya adalah karena mobilitas penduduk daerah itu tinggi.
Kata Emil, jalur yang berada di pesisir pantai utara Jawa seperti Cikampek dan Cirebon ini menjadi urat nadi utama jalur transportasi.
"Di Jawa Barat bagian utara, jalur Pantura, juga sama. Kenapa dia tinggi? Karena dia jadi perlintasan pergerakan di Jawa. Orang Jakarta mudik ke Jawa Tengah, Jawa Timur, muter-muter nya di situ," jelas Emil dalam diskusi virtual, Jumat, 4 Sepember.
Untuk mengurangi kepadatan mobilitas di jalur Pantura, Emil akan mendistribusikan pergerakan logistik secara menyebar dan tidak difokuskan melewati jalur utara Jawa.
"Kami coba mendistribusikan pergerakan, tidak semua difokuskan di Jawa Barat utara. Karena jika semakin menyebar potensi interaksi antarorang semakin berkurang," imbuhnya.
Sementara Bodebek wilayah ini merupakan daerah penyangga DKI Jakarta yang memiliki akumulasi kasus terbesar se-Indonesia. Banyak pekerja yang setiap hari beraktivitas di Jakarta dan bergerak kembali ke rumahnya di wilayah Bodebek.
"Selama enam bulan, COVID-19 muter-muter saja di Bodebek sampai hari ini karena nempel sama Jakarta, karena faktor mobilitas ekonominya juga," kata Emil
BACA JUGA:
Kata Emil, harusnya manajemen pengendalian COVID-19 di DKI Jakarta, Bodebek, serta Tangerang (Jabodetabek) berada pada jalur yang sama karena mobilitas antardaerahnya tinggi.
Atas dasar itu, Emil menyebut penetapan status penanganan COVID-19 di Bodebek akan selalu mengikuti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menentukan status penanganan COVID-19 di Ibu Kota.
"Harusnya memang, pergerakan COVID-19 ini dihitungnya sebagai satu klaster manajemen. Makanya saya mengalah. Kalau pak Anies perpanjang PSBB, saya bilang Bodebek juga perpanjang," sebutnya.