SURABAYA - Sebanyak delapan taman yang sempat buka beberapa waktu lalu di Kota Surabaya, kini kembali ditutup pemerintah kota setempat. Kebijakan ini sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19 varian baru Omicron di "Kota Pahlawan" itu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Hebi Agus Djuniantoro mengatakan, penutupan delapan taman dimulai pada pekan ini.
Menurutnya, pada hari Senin–Jumat, taman tetap buka seperti biasa, namun hanya diperbolehkan untuk kegiatan edukasi.
"Sementara Sabtu dan Minggu ditutup dulu. Kalau untuk keperluan edukasi tetap dibuka, karena kan tatap muka masih berlangsung dan ada beberapa anak SD dan SMP yang membutuhkan pembelajaran di lapangan. Kalau untuk fungsi rekreasi ditahan dulu," katanya dikutip Antara, Minggu, 30 Januari.
Ada pun delapan taman tersebut meliputi Taman Flora, Taman Sejarah, Taman Cahaya, Taman Harmoni, Taman Pelangi, Taman Kebun Bibit, Taman Prestasi dan Taman Ekspresi.
Bukan hanya taman, kata dia, pihaknya juga akan meniadakan car free day (CFD) untuk sementara waktu. CFD yang ditutup itu di antaranya di Jalan Kertajaya dan Jalan Kembang Jepun.
Terkait penutupan taman dan CFD, ia belum bisa memastikan kapan bisa dibuka kembali untuk sarana wisata taman dan berolah raga ketika CFD.
"Sebenarnya, output dari CFD itu untuk mengurangi polusi udara. Tapi yang terjadi ketika CFD masyarakat kumpul-kumpul, maka kami menunda dulu CFD-nya, sampai dengan waktu yang ditentukan dan Omicron mereda," katanya.
BACA JUGA:
Ia memastikan, penutupan taman dan CFD ini tidak terlalu berdampak dengan pemulihan ekonomi di Kota Surabaya.
"Kalau Omicron perkembangannya tidak terlalu signifikan, nanti kami buka lagi. Yang paling penting, jangan sampai mengganggu pertumbuhan ekonomi, kalau ingin olahraga masyarakat bisa memanfaatkan Gelora Pancasila," ujar Hebi Agus Djuniantoro.