JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melantik Evalina Heryanti yang beragama Kristiani sebagai Anggota Dewan Pakar di partai mereka.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Dewan Pembina DPP PSI Grace Natalie berharap hal ini bukan sekadar gimmick politik belaka. Mengingat, seperti yang publik ketahui, PKS adalah partai islam.
"Baik saja PKS angkat seorang kristiani di kepengurusan mereka, memang demikianlah mestinya partai politik di negara berasaskan Pancasila. Semoga ini bukan hanya gimmick politik saja," kata Grace kepada wartawan, Kamis, 27 Januari.
Meski demikian, Grace menyebut masyarakat akan benar-benar bisa menilai bahwa PKS menjadi moderat jika mereka mendukung UU berbasis kemanusian seperti Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.
"Bila hal itu tidak dilakukan PKS, rakyat sadar PKS partai berbasis agama tertentu saja yang pura-pura menjadi partai nasionalistik," ungkap Grace.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melantik sejumlah anggota Dewan Pakar, Senin, 24 Januari lalu. Acara pelantikan dihadiri langsung oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Ada hal yang menarik dalam pelantikan Dewan Pakar PKS, salah satu anggotanya Evalina Heryanti yang beragama Kristiani. Seperti yang banyak masyarakat ketahui bahwa PKS adalah partai Islam.
BACA JUGA:
Anggota DPR Komisi III Fraksi PKS Nasir Djamil mengatakan bergabungnya Evalina ke PKS adalah hal yang biasa terjadi di satu partai politik. Nasir mengaku PKS bukan partai yang mengkotak-kotakan orang dengan agama tertentu dalam berpolitik.
“Partai politik itu hakikatnya adalah milik masyarakat, jadi siapapun berhak untuk bergabung dengan satu partai yang mereka pilih. Jadi bergabungnya Evalina yang beragama Kristiani itu adalah hal yang biasa,” kata Nasir kepada VOI.
Ia pun mengaku sudah menjadi tugas sebuah partai di negara demokrasi untuk menjaga keberagaman dan tidak mengkotak-kotakan hak berdemokrasi seseorang dengan agama.
“Kita tidak mau juga gembar-gembor partai terbuka atau sebagainya tapi yang penting tugas kita sebagai partai politik adalah menjaga keberagaman dan kebhinekaan,” pungkasnya.