SURABAYA - Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) berpesan agar bakal calon di Pilkada Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji bisa membawa kota menjadi lebih baik bila terpilih.
"Itu lah cita-cita kemerdekaan dan Pancasila yaknidiwujudkan negara yang adil, makmur, sejahtera dan sentosa," kata Risma, di sela perkenalan pasangan Eri Cahyadi-Armuji di Taman Harmoni Surabaya, Rabu, 2 September.
Taman Harmoni adalah salah satu taman di Surabaya hasil kerja Risma. Taman ini dulunya merupakan tempat pembuangan akhir sampah, namun diubah menjadi taman hutan kota yang sangat luas lengkap dengan ratusan jenis tanaman.
Risma menyampaikan keberhasilan Surabaya selama ini tidak lepas dari kebersamaan yang terjalin dengan banyak pihak. Pemkot juga membuat program pendidikan-kesehatan gratis, termasuk memberikan tambahan makanan untuk anak yatim, penderita sakit maupun lanjut usia.
BACA JUGA:
Selain itu, ada 500 lebih taman dan fasilitas olahraga yang dapat dimanfaatkan gratis, termasuk layanan internet di sejumlah taman di Surabaya. Risma juga membeberkan penghargaan yang diterima Pemkot.
"Bukan penghargaannya yang penting, tapi tujuannya bagaimana membangun Kota Surabaya," tutur Risma.
"Kami selalu bergandengan dengan tokoh agama, alim ulama, tokoh masyarakat, kader lingkungan, TNI, Polri dan banyak pihak lainnya," imbuhnya.
Di Jakarta, Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan pengurus dan kader untuk bergerak bersama memenangkan bakal calon kepala daerah yang diusung termasuk di Kota Surabaya. Megawati meminta agar kesolidan partai dijaga.
“Saya hanya bilang konsolidasikan partai, makanya saya tadi bilang awas Surabaya, siapa yang bermain melawan saya. Ingat Surabaya,” kata Megawati berbicara usai pengumuman tahap kelima calon kepala daerah-wakil kepala daerah pilkada serentak, Rabu, 2 September.
Dalam pembekalan daring itu, Megawati lantas meminta kamera dihubungkan dengan pengurus DPD PDIP Jawa Timur. Dia mengingatkan konsolidasi yang bisa disaksikan publik ini penting sebagai pembelajaran politik
“Setelah saya putuskan kalian harus satu kata. Kalau saya lihat nanti. ada yang nyelawang-nyeleweng, saya sudah perintahkan, itu hak saya, prerogatif saya, siapa tidak mau menurut kepada ketum partai sebagai simbol partai, saya jatuhkan sanksi. Jadi saya minta semua menangkan apa yang telah saya katakan karena bukan gampang memilih orang, banyak yang kepengin,” tutur Mega.