JAKARTA - Mabes Polri menyebut jumlah korban di balik bentrokan dua kelompok warga di Sorong bukan 19 melainkan 18 orang. Mayoritas korban karena terperangkap dalam aksi pembakaran Double O Executive Karaoke & Club Sorong, Papua Barat.
"(Korban, red) 17 yang terbakar di tempat hiburan malam Double O Executive Karaoke & Club," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Selasa, 25 Januari.
Kemudian, berdasarkan data, ada satu orang lainnya yang tewas lantaran aksi penganiayaan. Hanya saja, belum dirinci mengenai identitasnya.
"Satu meninggal akibat penganiayaan," kata Dedi.
Jumlah korban ini seolah meralat data sebelumnya. Di mana, sempat disebukan jika ada 19 orang yang menjadi korban.
BACA JUGA:
Satu orang tewas merupakan korban akibat bentrok kelompok, sedangkan 18 sisanya dari aksi pembakaran sebuah kafe.
Pada kesempatan sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan meminta masyarakat untuk mempercayakan penyelidikan kasus ini kepada pihak berwajib. Sebab proses olah tempat kejadian perkara, pemeriksaan saksi masih berjalan. Masyarakat diimbau untuk menahan diri.
"Penyelidikan terhadap kasus tersebut terus berjalan untuk mengungkap para pelaku. Polda Papua Barat juga Polres Sorong akan mengungkap aktor intelektual dan pelaku dua kelompok warga masyarakat yang bertikai. Percayakan ke Polri untuk menegakan kasus hingga tuntas. Masyarakat diminta menahan diri untuk tidak melakukan aksi balasan," tegas Ramadhan.