JAKARTA - Polri menyatakan telah merangkul tokoh agama hingga adat untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan antara dua kelompok warga yang sebelumnya terjadi di Double O Executive Karaoke & Club Sorong, Papua Barat. Di mana, dalam bentrokan itu 18 orang meninggal dunia.
"Polda jajaran langsung berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk mencegah tidak ada aksi balasan atau aksi lainnya," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Selasa, 25 Januari
Bahkan, Polda Papua pun telah menggelar pertemuan antara perwakilan kedua kelompok yang terlibat bentrokan. Namun, belum dirinci hasil pertemuan tersebut.
"Polsek Sorong Timur telah melakukan pertemuan antara kelompok," kata Dedi.
BACA JUGA:
Terlepas hal itu, Dedi menyatakan, pihaknya telah memeriksa beberapa saksi. Bahkan, tim juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti petunjuk.
"Penyelidikan melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk memproses tuntas kasus kejadian ini. Lalu jajaran juga menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP)," ucap Dedi.
Kemudian, kata Dedi, Polda Papua Barat jajaran saat ini melakukan pencarian terhadap pelaku dan aktor intelektual dari bentrokan tersebut.
"Saat ini sedang dilakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap aktor intelektual dan pelaku dari dua kelompok tersebut," kata Dedi.