Bagikan:

DEPOK - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin sangat berduka atas kepergian putrinya Maura Magnalia Madyaratri yang meninggal dunia di usia 28 tahun. Maura meninggal dunia disebut karena serangan jantung.

Nurul Arifin yang juga politikus Golkar ini menyampaikan, putrinya adalah sosok yang cantik dan cerdas. Untuk itulah dia sangat merasa kehilangan atas kepergian putrinya.

"Dia (Maura Magnalia Madyaratri) anak yang sangat cantik, sangat cerdas," kata Nurul Arifin mengenang sosok putrinya di masa hidupnya kepada awak media di rumah duka, Depok, Selasa, 25 Januari.

Nurul sedikit bercerita pernah melarang putrinya saat membuat tato di tubuhnya. Namun, setelah berdiskusi dengan Maura, dirinya tidak bisa melarang, karena itu adalah bagian dari kepuasan diri.

"Tatonya ada di seluruh badan ya, jadi tidak mau dibatasi. Ada pircing juga. Pas saya larang dia bilang jangan ngelarang saya itu bagian dari kepuasan saya katanya. Karena menjadi anak seorang politisi itu enggak gampang," kata Nurul menceritan.

Nurul mengatakan, putrinya Maura meninggal dunia karena serangan jantung. Dia berterima kasih kepada semua pihak yang menyampaikan bela sungkawa atas kepergian putrinya.

Nurul mengatakan, sebelum meninggal putrinya Maura diketahui tertidur di meja makan sekira pukul 02.00 WIB.

Setalah beberapa jam kemudian, Nurul mendapat kabar dari asisten rumah tangga mengenai kondisi putrinya. Akhirnya keluarga membawanya ke rumah sakit. Namun, nyawanya tidak tertolong.

"Saya yakin apa yang Maura hadapi sekarang adalah yang terbaik dari tuhan. Mungkin hilang semua sakitnya," kata Nurul.