DPRD Cecar Jakpro Soal Kejelasan Dana Pembangunan Sirkuit Formula E, Terungkap Sponsor Belum Masuk
Ilustrasi-Sidang di DPRD DKI (Diah Ayu/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Komisi B DPRD DKI mencecar BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait rencana penyelenggaraan Formula E yang dilaksanakan lima bulan lagi.

Dalam rapat komisi ini, terungkap bahwa Jakpro belum memegang dana pembangunan sirkuit Formula E yang dikabarkana berasal dari sponsor.

Awalnya, Direktur Pengembangan Bisnis Jakpro, Gunung Kartiko menjelaskan penyelenggaraan Formula membutuhkan biaya Rp150 miliar. Sebagian anggaran sudah dipakai untuk pembelian alat untuk kebutuhan konstruksi pembangunan trek.

"Dana pembangunan trek secara total itu sekitar Rp150 miliar. Sebagiannya sekitar Rp70 miliar sudah dipakai membeli perlengkapan trek sejak tahun 2019," kata Gunung di Gedung DPRD DKI, Senin, 24 Januari.

DPRD kembali bertanya soal rencana yang akan dilakukan Jakpro untuk menutup kebutuhan biaya penyelenggaraan. Gunung menjawab, dana ini akan didapatkan dari pihak sponsor.

Namun, Gunung mengaku bahwa saat ini dana sponsor untuk menutupi kekurangan biaya gelaran Formula E belum masuk. Kata dia, belum ada perjanjian sponsorship yang sudah dilakukan secara resmi.

"Kita akan tutup rencananya dari sponsorship dan partnership. Jadi, sponsorship belum secara resmi kita open. Tapi, secara verbal secara pendekatan networking yang berminat, walaupun belum bisa kita declare (umumkan) di sini, karena belum ada hitam di atas putih," jelas Gunung.

Anggoat Komisi B DPRD DKI Manuarai Siahaan menanggapi penjelasan Gunung. Ia mengaku heran karena ternyata belum ada dana yang didapatkan dari pihak sponsor. Padahal, dana tersebut dibutuhkan untuk membayar kontrak pengerjaan sirkuit kepada perusahaan pemenang tender.

"Tadi saya bertanya, uangnya udah masuk belum? Bapak bilang belum. Minggu depan bapak tetapkan pemenang pelaksanaan konstruksi trek, tapi uangnya belum tersedia. Saya tanya sekali lagi, bapak jangan salah jawab. Tidak boleh tanda tangan kontrak perjanjian kalau uangnya tidak tersedia, Pak. Tolong luruskan," ungkap Manuara.

Gunung menjawab, untuk sementara ini, Jakpro memiliki dana talangan sebesar Rp50 miliar yang bersumber dari dana korporasi mereka. "Jadi, dana korporasi ada secara cash," ucap Gunung.

"Jadi, saya pastikan uang sekitar Rp50 milar untuk bangun trek ada? Available, ya? Besok kita cek uangnya itu," tegas Manuara.