Bagikan:

JAKARTA - Beredar di media sosial konvoi mobil mewah yang menyebabkan kemacetan di ruas tol Andara. Mendokumentasikan kegiatan konvoi dari rombongan itu yang disebut menjadi penyebab kemacetan.

Konvoi mobil mewah yang menyebabkan kemacetan itu diunggah akun Instagram @tmcpoldametro. Di mana, salah satu foto memperlihat kemacetan yang cukup panjang akibat konvoi tersebut.

Kepala Satuan Polisi Jalan Raya Polda Metro Jaya Kompol Sutikno mengatakan kemacetan itu terjadi di ruas tol Andara KM 02+400. Setidaknya lebih dari tujuh mobil mewah yang terlibat konvoi.

"Lebih dari tujuh (mobil mewah, red)," ujar Sutikno saat dikonfirmasi, Senin, 24 Januari.

Terdeteksinya kegiatan konvoi itu berdasarkan pantauan kamera CCTV. Mereka terpantau berfoto sehingga menjadi perhatian pengendara lain dan berujung dengan kemacetan

"Kalau di tol semua ada CCTV jadi kelihatan ada ramai-ramai apa ternyata ada anak-anak remaja foto-foto pakai mobil mewah. Jadi perhatian orang, orang-orang pada minggir," katanya.

Diduga, para pengendara itu berfoto dan membuat video untuk kepentingan pribadi. Mereka disebut membuat konten yang nantinya akan diunggah ke media sosial masing-masing.

"Kayanya bikin konten," ungkap Sutikno.

Konvoi Mobil Mewah Tak Berizin

Terlepas dari hal itu, Sutikno mengatakan salah satu alasan dilakukan penindakan terhadap para pengendara mobil mewah karena konvoi yang dilakukan tak berizin.

Seharusnya, mereka mengurus izin terlebih dulu. Sehingga, petugas akan mengawal mereka dan mengatur arus lalu lintas agar tak menyebabkan kemacetan.

"Iya harusnya izin kami kawal jadi orang nggak ada hambatan karena kami urai," katanya.

Tetapi, faktanya, lanjut Sutikno, mereka tak mengurus izin apapun atau sekadar informasi.

"Ini nggak ada laporan, nggak ada apa tiba berhenti (di ruas tol, red)," ungkapnya.

Ditidak Tapi Tak Ditilang

Saat ini, para pengendara mobil mewah itu sudah ditindak. Tapi, penindakan tidak berupa pemberian tilang.

"(Penindakan, red) Ditegur," katanya.

Alasan tak dilakukan penilangan lantaran mereka memiliki kelengkapan surat kendaraan. Sehingga, petugas hanya memberikan teguran semata.

"Waktu itu saat polisi datang sudah nggak di tempat dan sebagian diberhentiin, diperiksa surat lengkap lalu diberikan edukasi," kata Sutikno.