Kapal Perang AS dua kali Melintas di Selat Taiwan, Ada Apa?
Ilustrasi pesawat lepas landas dari kapal perang (dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kapal perang Amerika Serikat (AS) singgah di Selat Taiwan untuk kedua kalinya dalam dua minggu terakhir. Belum diketahui alasan perlintasan kapal perang tersebut, terlebih memang ada ketegangan hubungan antara China dan AS.

Informasi mengenai singgahnya kapal perang AS disampaikan oleh Angkatan Laut AS dan Otoritas Pertahanan Taiwan. Angkatan Laut AS mengatakan kapal perang USS Halsey melakukan “kegiatan transit rutin di Selat Taiwan” yang pelaksanaannya mematuhi aturan hukum internasional.

Diketahui, kapal perang AS yang singgah dan melintasi Selat Taiwan merupakan USS Halsey. Kapal perang yang dilengkapi dengan sistem penghalau rudal.

"Singgahnya kapal AS melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Angkatan Laut AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di seluruh daerah yang diperbolehkan oleh hukum internasional,” kata juru bicara Armada Perang Ketujuh AS, Reann Mommsen seperti dikutip dari Antara, Senin, 31 Agustus.

Sementara itu, Otoritas Pertahanan Taiwan mengatakan kapal perang AS itu berlayar melewati Selat Taiwan menuju ke arah selatan. Kapal itu, menurut Taiwan, menjalankan misi yang biasa dan situasinya saat itu cukup normal, kata otoritas tanpa memberi keterangan lebih lanjut.

Tidak hanya USS Halsey, kapal perang AS lainnya, USS Mustin, juga berlayar melewati Selat Taiwan pada 18 Agustus 2020. Menurut militer China, langkah tersebut dianggap "cukup berbahaya".

AS dan China telah meningkatkan aktivitas militernya di sekitar wilayah Taiwan, pulau otonom yang diklaim di bawah kedaulatan China, serta di Laut China Selatan. Pemimpin Taiwan, Tsai Ing-wen, minggu lalu memperingatkan adanya ancaman konflik di tengah adu kekuatan militer AS dan China.

China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Otoritas di China juga belum menghapus kemungkinan pihaknya akan mengerahkan pasukan untuk memaksakan kedaulatannya di pulau otonom dan demokratis tersebut. Sejauh ini AS merupakan pemasok utama senjata ke Taiwan, dan juga pendukung Taiwan paling penting di forum-forum internasional.