TANGERANG - Sebanyak 827 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di Kecamatan Benda, Kota Tangerang. Ketinggian air mencapai 60 sentimeter.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, penyebab terjadi banjir karena kondisi saluran yang berada di bawah tol JORR II itu tidak memadai untuk menampung debit air.
“Di belakang kecamatan ini jumlahnya kurang lebih, (kira-kira) ada 477 KK yang terdampak. Terus di Kelurahan Belendung ada 2 RT dengan 50 KK yang terdampak, dan Juru Mudi ada 300 KK. Totalnya 827 KK,” kata Arief kepada wartawan, Rabu 19 Januari.
Arief menjelaskan, ada kelurahan yang sangat terdampak akibat adanya kegiatan jalan Tol JORR II ini. Kelurahan itu adalah Juru Mudi, di daerah Rawa Bamba. Pasalnya, di daerah itu belum pernah terdampak banjir sebelum adanya pengerjaan tol tersebut.
“Saluran tol semuanya buang ke permukiman masyarakat. Bukannya dipisah, malah ini jadi satu saluran ke masyarakat. Jadinya banjir di sini,” katanya.
BACA JUGA:
“Karena dulu enggak pernah banjir. Sejak tol beberapa tahun ini ada, diuruk lalu salurannya tidak dikendalikan, makanya mereka akhirnya terdampak setinggi 60 sentimeter,” sambungnya.
Dalam kesempatannya, Arief menambahkan saat ini ada 29 KK yang telah diungsikan ke posko yang telah didirikan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang. Puluhan KK tersebut, lanjutnya, dari satu kelurahan di wilayah Benda.
"Di Kelurahan Benda itu ada 29 KK, mereka diungsikan. Diungsikan ke posko yang didirikan," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pengelola tol dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), terkait banjir tersebut. Dia menegaskan saat adanya pembangunan, seharusnya pihak pengelola tol sudah menyiapkan analisis dampak lingkungan.
"Jadi mereka harus perbaiki saluran-saluran ini sehingga tidak merugikan masyarakat sekitar," ucapnya
Justru pembangunan ini adalah bagaimana meningkatkan kualitas kesejahteraan yang ada di sekitar. Ini malah memperburuk kondisi lingkungan yang ada di sekitar," sambungnya.
Arief berharap dalam waktu dekat ada tindakan dari pengelola tol dan Kementerian PU, agar masalah banjir bisa diatasi. Ia juga menegaskan, pihaknya telah menambah pompa untuk menyedot debit air tersebut.
"Kita tambah pompa, kita sedot semua dipercepat. Semoga setelah kita menambah pompa jadi bisa mempercepat. Kondisi pembuangannya juga masih terbatas," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, luapan air dari saluran di bawah Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR) masuk ke permukiman warga di wilayah Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Provinsi Banten.
"Kemarin pagi itu hujan dengan intensitas tinggi, lalu siangnya sejumlah wilayah mengalami genangan karena luapan air yang tidak mengalir ke saluran yang disediakan. Jalur crossing saluran air pun tersumbat," kata Camat Benda Achmad Suhaely saat dihubungi dari Tangerang, Rabu 19 Januari.