Siswa SD di Agam Sumbar Masih Digigit Buaya Muara Saat Evakuasi, Keluarga Histeris Sambut Jenazah
Jasad korban yang dimangsa buaya sedang dibawa tim SAR gabungan (ANTARA) 

Bagikan:

AGAM - Tim SAR Gabungan Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), berhasil menemukan jenazah siswa SD yang dimangsa buaya saat mandi bersama kakaknya di Sungai Batang Masang Padang Mardani, pagi tadi.

Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 17.30 WIB atau sekitar tiga kilometer dari lokasi penyerangan. Sesampai di rumah duka, Jorong Padang Madani, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubukbasung, orang tua, kakak dan keluarga histeris melihat jenazah korban.

"Saya mau melihat adik saya, adik-adik," kata salah seorang kakak korban di Lubukbasung dilansir dari Antara, Senin, 17 Januari.

Salah satu warga yang menemukan, Muhammad Nasir (67) mengatakan, jenazah korban ditemukan di Kapatanahan, Jorong Gadih Angik, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara. "Jasad korban ditemukan dengan jarak sekitar tiga kilometer dari lokasi siswa kelas tiga SD itu mandi," katanya.

Jenazah korban ditemukan saat ia beserta empat warga lain menelusuri sungai dengan perahu. Ia melihat warna kuning di sekitar tepi sungai dan langsung mendekati. Rupanya, buaya masih menggigit bagian tubuh korban dan menariknya ke dasar sungai.

"Mulut buaya masih menggigit bagian tubuh pada bagian bawah tangan. Sesampai di lokasi jenazah sempat dibawa ke dalam air dan saat tangan didapat langsung dilepas," katanya yang juga kakek korban.

Setelah itu, jenazah korban langsung dibawa ke lokasi korban mandi dengan bantuan perahu Basarnas Pos Pasaman Barat. Korban langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. "Bagian tubuh dalam kondisi utuh dan hanya mengalami luka gores ," katanya.

Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Satpo PP Damkar Agam, Helton mengatakan Tim gabungan yang terlibat mencari korban berasal dari Basarnas Pos Pasaman Barat, BPBD, Satpol PP Damkar, Resor KSDA Agam, Polsek Lubukbasung dan warga sekitar.

"Kita mengerahkan empat perahu dari BPBD Agam dua unit, Basarnas Pos Pasaman Barat satu unit dan milik warga satu unit," katanya.

Sebelumnya, tim gabungan mencari korban dengan cara menelusuri sungai. Namun, pada pukul 17.00 WIB, pencarian di hentikan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Dengan kondisi itu, tiga perahu dari BPBD Agam dan SAR dibawa ke darat dan pencarian dilanjutkan pada Selasa (18/1) pukul 08.00 WIB, namun tinggal perahu milik warga.

Setelah tim istirahat dan ada sebagian menuju ke Lubukbasung, ia mendapatkan informasi bahwa jasad korban ditemukan dan langsung menuju lokasi untuk evakuasi korban.

"Saya mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas di dalam sungai agar tidak diserang buaya muara," katanya.

Sebelumnya, korban beserta kakaknya atas nama Neli (16) sedang mandi untuk pergi sekolah di Sungai Batang Masang dengan jarak 50 meter dari rumahnya.

Saat itu, korban dibawa buaya ke tengah sungai dan kakak korban sempat menarik tangan korban. Namun, kalah kuat, maka Neli tidak sanggup menyelamatkan adiknya.