JAKARTA - Para pelaku UMKM saat ini tengah berjuang beradaptasi dan berinovasi mempertahankan bisnisnya supaya tetap bertahan dalam kondisi pendemi COVID-19.
Salah satu caranya dengan memasarkan produk mereka ke pasar online melalui lokapasar atau e-commerce. Cara ini juga bisa dijadikan untuk memperluas jaringan.
Menurut Country Manager Borong Indonesia Ronald Sipahutar, dengan semakin ramainya pelaku usaha yang masuk, muncul masalah baru. Yakni atas visibilitas dan tekanan untuk memberikan harga paling murah.
Guna menghadapi masalah ini, pelaku usaha harus memulai membangun commerce system mereka sendiri dan menjadikan online marketplace yang ada sebagai tempat akuisisi pelanggan baru.
“Saya lihat nyaris mayoritas UMKM itu tidak memiliki home commerce mereka sendiri. Seluruh biaya promosi dihabiskan untuk membangun traffic ke ekosistem yang tidak akan pernah bisa mereka miliki," katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 14 Januari.
Bahkan, kata dia, data transaksi dan database mereka tersimpan di open marketplace. Sehingga mereka sendiri kesulitan untuk bisa merangkul dan menjaga pelanggan.
"Hari Borong Nasional merupakan momentum awal untuk mengingatkan para pelaku usaha untuk segera membangun home commerce-nya agar mereka bisa sustain dan berkembang ke level berikutnya,” ujar dia.
Memiliki home commerce sendiri tidak hanya bagi pemilik bisnis besar, distributor atau supplier, namun calon pebisnis, pemilik toko/retailer, dan perusahaan dagang, juga bisa diuntungkan. Selain membuat mereka naik kelas karena punya kredibilitas, juga mempermudah mereka untuk dicari dan ditemukan secara digital oleh pelanggan potensial.
BACA JUGA:
Di Hari Borong Nasional ini, berbagai barang kebutuhan bisnis dari bahan baku untuk kuliner/restoran hingga deretan produk dari UMKM dapat ditemukan melalui platform closed-loop marketplace yang sudah disediakan oleh Borong Indonesia, dimana para calon pelanggan dapat langsung “Borong Barang Bareng-Bareng” dari seluruh Indonesia, sekaligus merayakan Hari Borong Nasional.
Beberapa distributor yang telah ikut serta diantaranya PT Anugrah Indo Mandiri (AIMS) yang menyediakan bahan makanan kelas dunia bagi bisnis kuliner, lalu ada DRiPP Flavour (PT DRiPP Persada Internasional) yang menyediakan bahan baku minuman untuk bar dan restoran dalam bentuk sirup dan bubuk.
Selanjutnya ada PT Kopi Opa Korea yang saat ini memiliki franchise Kopi Chuseyo dan Mogoyo yang sedang fenomenal dan naik daun karena merupakan satu-satunya franchise dengan komunitas K-popers terbesar di Indonesia. Mereka mendapat kesempatan untuk memiliki marketplace sendiri dan memiliki kapabilitas untuk melakukan perdagangan elektronik secara mandiri melalui platform marketplace yang disediakan oleh Borong Indonesia.
Borong Indonesia juga turut memberikan dukungan bagi UMKM yang telah mendaftarkan diri dan mendapatkan official store di marketplace “UMKM Binaan Borong Indonesia”––dimana seluruh UMKM dan produsen skala rumahan akan mendapatkan eksposur bisnis dan produk secara cuma-cuma melalui berbagai channel digital Borong Indonesia.