Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya telah mengantongi nama sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya. Hasto mengatakan pasangan ini adalah perpaduan dari kader internal partai dan tokoh yang berasal dari luar partai berlambang banteng tersebut.

"Yang pasti perpaduan antara internal eksternal, atau eksternal internal itu yang sudah kami lakukan dan keputusan sudah diambil tinggal menunggu momentum tepat untuk pengumuman hal tersebut," kata Hasto dalam konferensi pers yang ditayangkan Rabu, 26 Agustus.

Dia mengatakan, PDIP selalu mengutamakan kader internalnya untuk dicalonkan menjadi kepala daerah. "Partai politik bertujuan mendorong anggota kader yang telah dididik, telah mengikuti proses kaderisasi, telah melakukan penugasan partai, dan mereka teruji, kemudian dicalonkan di tempat-tempat yang strategis. Jadi ada proses," ungkapnya.

Terkait kader internal yang akan dicalonkan, Hasto memang belum menyebut nama tersebut. Namun, dia memastikan partainya akan mendengarkan dan melakukan dialog dengan tokoh masyarakat, turun ke tengah masyarakat, dan melakukan survei.

"Sehingga dari situlah kita tahu apa yang menjadi impian dari rakyat terhadap sosok pemimpin untuk kota Surabaya yang akan menggantikan Ibu Risma yang telah menjabat 2 periode," tegasnya.

Diketahui, Pilwakot Surabaya rencanannya akan diumumkan pada Pengumuman Cakada PDIP gelombang ke-IV. Terdapat sejumlah nama yang sedang digodok di internal DPP PDIP. Salah satunya dalah wakil walikota Whisnu Sakti Buana yang juga kader PDIP.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengakui sulit mencari sosok pengganti Wali Kota Surabaya periode 2015-2020 Tri Rismaharini yang akan segera habis masa jabatannya. 

Menurut Megawati, kinerja Risma sebagai kepala daerah tidak bisa diragukan lagi. Sehingga, semua calon kepala daerah yang terpilih mencontoh kinerja Risma.

"Mencari Ibu Risma itu menjadi beban buat saya, luar biasa perjuangannya, dedikasihnya menjadikan kota Surabaya sebuah kota yang terkenal di dunia, karena panas dari Kota Surabaya turun dua derajat, bukan main-main, itu pekerjaan yang luar biasa," kata dia.

Nantinya, siapapun yang dicalonkan oleh PDIP akan melawan eks Kapolda Jawa Timur Machfud Arifin. Dalam pertarungan ini, Machfud telah mendapat dukungan dari koalisi gemuk yang terdiri dari PKB, PPP, Nasdem, Golkar, Demokrat, PAN, PKS, dan Gerindra.