SUMBAR - Tim penyelamat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Taruna Siaga Bencana, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Palang Merah Indonesia di Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat, mengevakuasi delapan pelajar yang terjebak di Sungai Patamuan di Ngarai Sianok pada Minggu sekitar pukul 02.00 WIB.
"Mereka awalnya pergi mandi-mandi bersama rombongan yang berjumlah 21 orang dan berangkat Sabtu pagi, namun setelah 13 orang kembali pulang, delapan anak ini masih ingin mencari Rafflesia hingga akhirnya terjebak arus sungai," kata Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bukittinggi Reynaldo di Bukittinggi, Antara, Minggu, 9 Januari.
Menurut dia, anak-anak muda dari Kelurahan Pintu Kabun, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, itu sempat menghubungi rekan mereka yang sudah sampai di rumah saat mengalami kesulitan dalam perjalanan pulang.
"Masyarakat sekitar yang mengetahui informasi ini pertama kali segera berupaya menyelamatkan korban tapi karena terkendala cuaca dan jalan terjal kemudian menghubungi tim penyelamat," kata Reynaldo.
Tim penyelamat menemukan para pelajar di Sungai Patamuan Ngarai Sianok Panorama Baru dan mengevakuasi mereka melalui taman wisata Kebun Salak, Ngarai Lumpuah Panorama Baru.
BACA JUGA:
"Jalan menuju lokasi mereka terperangkap licin dan terjal, butuh waktu dan peralatan yang cukup untuk sampai ke lokasi dan membawa korban ke lokasi aman," kata Reynaldo.
"Beberapa korban dengan usia di bawah umur harus ditandu oleh tim karena fisiknya mulai lemah dan kedinginan," ia menambahkan.
Pelajar yang berhasil dievakuasi tim penyelamat meliputi Zaki (15), Gani (15), Abdul (20), Fajar (20), Agung (16), Raja (14), Pajri (14), dan Rahit (16).
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar didampingi pejabat BPBD dan Satuan Polisi Pamong Praja memberikan arahan kepada petugas dalam proses evakuasi.
"Alhamdulillah berhasil semua diselamatkan, tetap utamakan keselamatan petugas dalam setiap gerakan kemanusiaan ini, semoga bernilai ibadah," kata Erman Safar.