Varian Omicron Sebabkan Lonjakan Infeksi COVID-19 Kota-kota Besar di India, Jumlah Pasien Rawat Inap Masih Rendah
Ilustrasi COVID-19 di India. (Wikimedia Commons/Election Commision of India)

Bagikan:

JAKARTA - Kota-kota besar India Delhi, Mumbai, dan Kolkata mengalami lonjakan kasus COVID-19, kendati tidak diikuti dengan peningkatan rawat inap, tetapi kekhawatiran berkembang tentang penyebaran ke daerah pedesaan dalam beberapa hari mendatang.

India melaporkan 90.928 kasus COVID-19 harian baru pada Hari Kamis, naik hampir empat kali lipat sejak awal tahun, sebagian besar dari kota-kota di mana pejabat kesehatan mengatakan varian Omicron telah melampaui varian Delta.

Sebagian besar dari mereka yang terinfeksi tidak menunjukkan atau hanya gejala ringan dan telah pulih dengan cepat di rumah, kata para pejabat.

Kementerian kesehatan federal pada Hari Rabu mengidentifikasi Delhi, Mumbai, Kolkata, Chennai dan Bengaluru sebagai beberapa wilayah utama yang menjadi perhatian, meskipun pejabat negara bagian khawatir penyakit itu akan segera menyebar ke pedesaan di mana fasilitas kesehatan lebih lemah.

Kolkata, sebuah kota berpenduduk sekitar 15 juta, menyumbang setengah dari kasus baru di negara bagian timur Bengal Barat sampai beberapa hari yang lalu, tetapi kasus sekarang meningkat di distrik tetangga. Negara bagian tersebut telah melaporkan salah satu tingkat infeksi tertinggi di India.

"Kami mengamati situasi di distrik dan sabuk pedesaan di mana jumlahnya juga meningkat," terang Ajay Chakraborty, direktur layanan kesehatan Benggala Barat yang telah mengisolasi dirinya di rumah setelah tertular virus, mengutip Reuters 6 Januari.

Banyak tempat tidur COVID di Kolkata masih kosong, kata Chakraborty. Di Rumah Sakit Penyakit Menular dan Rumah Sakit Umum Beliaghata yang dikelola pemerintah, hanya 75 pasien masuk yang tercatat pada Selasa, meskipun lebih dari 9.000 kasus baru, tambahnya.

Terpisah di barat, Mumbai mencatat puncak infeksi harian baru sebesar 15.166 pada Hari Rabu, naik dari level tertinggi sebelumnya yang mencapai lebih dari 11.000 tahun lalu. Hampir 90 persen pasien baru tidak menunjukkan gejala dan hanya 8 persen dirawat di rumah sakit, kata pejabat kota dalam buletin kesehatan harian.

Kasus COVID-19 hampir dua kali lipat dalam sehari di Delhi menjadi 10.665 pada Hari Rabu, tetapi negara bagian mengatakan hanya 7 persen dari tempat tidur COVID-nya ditempati.

Sementara, pejabat kesehatan federal sebelumnya telah memperingatkan sejumlah besar kasus ringan dapat memberi tekanan pada sistem kesehatan. India telah mengkonfirmasi setidaknya 2.135 kasus Omicron dan satu kematian terkait dengan varian tersebut, pada seorang pria lanjut usia yang menderita diabetes.

Adapun kematian COVID-19 harian naik 325 pada Hari Kamis, menjadikan totalnya mencapai 482.876. Dan, total infeksi mencapai 35,11 juta, hanya di belakang penghitungan AS.

Ketika kasus meningkat, negara bagian Gujarat barat pada Hari Kamis menunda tanpa batas waktu pertemuan puncak investasi dua tahunan yang sedianya dihelat pada 10-12 Januari, dan recananya akan diresmikan oleh Perdana Menteri Narendra Modi serta dihadiri oleh miliarder top negara itu. Negara bagian asal Modi melaporkan 3.350 infeksi pada hari Rabu.

Untuk diketahui, banyak kota di India telah memberlakukan jam malam dan penguncian akhir pekan, serta menutup sekolah. Demonstrasi politik, bagaimanapun, terus berlanjut di beberapa negara bagian, di mana pemilihan akan diadakan dalam beberapa minggu dan bulan ke depan.

Otoritas kesehatan akan membahas masalah ini dengan pejabat komisi pemilihan pada Hari Kamis di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang demonstrasi semacam itu, yang menyebabkan gelombang kedua yang menghancurkan di negara itu pada Bulan April dan Mei.