JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Alifudin, khawatir intervensi Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman oleh Pemerintah lewat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), akan berdampak pada pengembangan vaksin Merah Putih.
"Dengan di leburnya ke BRIN, LBM Eijkman khawatir mudah diintervensi lewat kepentingan politik nantinya. Karena pada dasarnya peneliti atau saintis itu harus terus memiliki daya kritis yang tinggi," ujar Alifudin, Selasa, 4 Januari.
BACA JUGA:
Anggota DPR bidang kesehatan itu mengatakan, apabila nalar kritis peneliti diintervensi, nantinya akan menjadi keliru dalam mendapatkan hasil penelitian yang mutakhir. Khususnya untuk kasus COVID-19 yang sampai sekarang belum usai.
"Peleburan ini harus dilihat dari berbagai aspek, seperti para staf peneliti yang lulusan luar negeri ingin mengabdi ke Indonesia, dengan bekerja di Eijkman, taunya di PHK tanpa pesangon, hal itu jangan sampai membuat pesimis para akademisi kita," kata Alifudin.
"Semoga BRIN dan lembaga terkait yang dilebur tidak terikat dengan kepentingan atau intervensi politik belaka, kita semua berharap COVID-19 juga harus bersama diatasi," tutup Alifudin