JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memutuskan untuk tetap tertutup bagi turis asing sepanjang tahun 2020. Awalnya, Bali berencana membuka kembali untuk kedatangan turis asing mulai 11 September, namun karena positif COVID-19 di Tanah Air terus bertambah, rencana itu kembali ditunda.
"Pemerintah Indonesia tidak dapat membuka kembali pintunya bagi wisatawan asing hingga akhir tahun 2020 karena kami masih menjadi zona merah. Situasi yang tidak kondusif memungkinkan turis asing datang ke Indonesia, termasuk ke Bali," ujar Gubernur Bali Wayan Koster dalam sebuah pernyataan dikutip dari Bloomberg, Selasa 25 Agustus.
Setelah beberapa keberhasilan dalam antisipasi penyebaran COVID-19, akhirnya tingkat positif di Bali melonjak pada bulan Juni karena pekerja migran kembali ke rumah dan hasil tes positif meningkat.
Pulau Dewata memiliki 4.576 kasus yang dikonfirmasi pada hari Senin 24 Agustus dan 52 kematian karenanya. Sementara Indonesia secara keseluruhan memiliki lebih dari 155.000 kasus yang dikonfirmasi dan 6.759 kematian.
BACA JUGA:
Bali telah terbuka untuk pelancong lokal sejak akhir Juli, dan sebanyak 2.500 orang telah tiba melalui bandara setiap hari tanpa menyebabkan lonjakan infeksi. Pemerintah daerah akan fokus meningkatkan jumlah pengunjung domestik untuk membantu pemulihan industri pariwisata dan ekonomi, katanya.
Lebih dari 6 juta turis asing mengunjungi Bali tahun lalu, artinya sekitar lebih dari sepertiga dari total Indonesia. Pemerintah memperingatkan pada bulan April bahwa pandemi tersebut dapat menghilangkan lebih dari 10 miliar dolar AS pendapatan pariwisata Indonesia tahun ini.
Perkiraan itu bisa makin memburuk karena perhitungan itu diasumsikan telah adanya pemulihan di paruh kedua 2020.