Bagikan:

JAKARTA - India mulai melakukan vaksinasi COVID-19 bagi remaja atau anak-anak berusia 15-18 tahun di tengah kekhawatiran terhadap meningkatnya varian Omicron.

Sekolah-sekolah swasta dan negeri akan dijadikan pusat vaksinasi anak dan otoritas sekolah telah diminta untuk melaporkan data vaksinasi harian ke pemerintah negara bagian.

"Anak-anak akan diberikan vaksin di sekolah mereka. Mereka juga bisa pergi ke pusat vaksinasi untuk disuntik... mereka cukup mendatanginya," kata komisaris kesehatan Gujarat, Jai Prakash Shivahare dilansir Antara via Reuters, Senin, 3 Januari.

Otoritas di Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi, berharap dapat menyuntikkan vaksin pada 3,6 juta anak pekan ini.

"Kami memiliki kapasitas dan kami memiliki vaksin untuk diberikan kepada sebagian besar anak-anak. Kami meminta kerja sama dari para orang tua dan memastikan anak-anak divaksinasi segera," kata Shivahare.

Ribuan anak-anak --kebanyakan didampingi orang tua-- mengantre di luar sekolah, pusat medis, dan kamp kesehatan khusus pada Senin pagi untuk mendapatkan dosis vaksin pertama.

Pemerintah hanya memberikan vaksin Covaxin buatan Bharat Biotech, satu-satunya vaksin yang mendapat izin penggunaan darurat bagi kelompok usia 15-18 tahun, kata kementerian kesehatan pekan lalu.

Sedangkan orang dewasa di India menerima vaksin Covaxin, Covishield buatan AstraZeneca, dan vaksin Sputnik V.

Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Korea Selatan, telah melaporkan kasus penularan di kalangan anak yang mendorong lonjakan kasus pada pekan-pekan terakhir dan mereka mendorong orang tua untuk memastikan anaknya divaksinasi.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan anak-anak, UNICEF, memperkirakan bahwa India memiliki populasi remaja terbesar di dunia dengan 253 juta jiwa.

Pada Senin, otoritas melaporkan 33.750 kasus baru COVID-19 dan 123 kematian. Total jumlah kasus Omicron yang mudah menular tercatat sebanyak 1.700 di India, menurut kementerian kesehatan.