JAKARTA - Pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri sebagai antisipasi penyebaran virus COVID-19 varian Omicron.
Sebab, kasus konfirmasi Omicron di tanah air berasal dari pelaku perjalanan luar negeri yakni dari Inggris, UEA, Arab Saudi, Jepang, Malaysia, Malawi, Republik Kongo, Spanyol, USA, Kenya, Korea, Mesir, dan Nigeria.
Total kasus Omicron di Indonesia saat ini sebanyak 136 orang dengan penambahan 68 orang per Jumat, 31 Desember lalu.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, bila dibandingkan dengan jumlah Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), angka ini tidak tinggi.
"Peningkatan kasus sampai saat ini belum terlihat, mengingat kasus transmisi lokal belum banyak," jelas Siti Nadia Tarmidzi saat dihubungi VOI, Sabtu 1 Januari, malam.
Dia menambahkan, upaya penguatan di pintu masuk dan di lingkungan masyarakat tetap diperkuat melalui prokes kesehatan ketat. Nadia juga meminta masyarakat tidak terlalu khawatir akan COVID-19 varian Omicron.
"Tetap waspada, tapi tidak perlu khawatir berlebihan. Tracing dan testing (kepada WNI dan WNA) kan kita lakukan ya," katanya.
Sebelumnya, kasus Omicron di Indonesia bertambah 68 orang hingga Jumat, 31 Desember. Varian virus COVID ini dibawa oleh para pelaku perjalanan luar negeri dari sejumlah negara.
BACA JUGA:
"Ada tambahan 68 kasus, sehingga total kasus konfirmasi di Indonesia sebanyak 136 orang," kata Nadia dilansir dari Antara, Sabtu, 1 Januari.
Nadia mengatakan 68 kasus baru berasal dari pelaku perjalanan luar negeri dan 11 diantaranya merupakan warga negara Indonesia.
“Semua kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri, dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat," katanya.
Dari 68 kasus konfirmasi Omicron tersebut, sebanyak 29 orang tidak memiliki gejala, 29 orang sakit dengan gejala ringan, satu orang sakit dengan gejala sedang, dan sembilan orang lainnya tanpa keterangan.